Drama pendek
ini tayang mendadak di platform Tencent di awal tahun 2025 tanpa ada promosi
sama sekali di saat pra-produksi, di saat syuting maupun sewaktu paska
produksi, sehingga ketika mendadak tayang, terasa cukup mengejutkan.
Bahkan Sheng
Wei Vivi 圣微 sebagai salah seorang pemeran utama
di dalam drama ini juga tidak memposting informasi apa pun terkait dengan drama
ini di dalam akun Weibonya sebelum drama ini ditayangkan secara resmi di
platform Tencent.
Biasanya Vivi
selalu rajin memberikan informasi kepada para fans tentang kegiatan syutingnya di
saat Vivi sedang terlibat di dalam pembuatan sebuah drama baru.
Memang ada juga
sih produser dan sutradara yang membuat peraturan tersendiri yang melarang
kegiatan promosi sebuahdan penyebaran informasi apa pun tentang proses pembuatan drama baru sebelum drama tersebut resmi ditayangkan. Jadi para kru
produksi termasuk para pemain dilarang keras untuk menyebarkan informasi apa
pun kepada publik maupun para penggemar terkait dengan drama yang sedang
dibuat. Tentunya mereka memiliki alasan yang kuat mengapa mereka membuat aturan
seperti ini.
Sepertinya
drama ini juga mengalami perlakuan seperti tersebut di atas. Jadi kita baru
tahu ada drama baru ini, di saat drama ini sudah tayang.
Nah, sekarang
kita review tentang drama pendek ini !
Kalau aku melihat
dari poster-poster drama ini, kelihatan bahwa drama ini sepertinya adalah
sebuah drama GL, ya !
Tapi di China
itu, mereka gak mengenal dengan yang namanya drama GL, mereka lebih suka
menyebut drama GL dengan sebutan drama Sepasang
Female Lead. Itu karena di dalam drama GL itu biasanya gak ada pemeran
utama prianya.
Lalu apakah
benar drama ini adalah sebuah drama GL?
Selama ini,
drama pendek yang bertema Sepasang Female
Lead yang dibuat di China itu
bukanlah murni drama GL. Drama-drama itu kebanyakan lebih condong atau mengarah
pada drama sismance.
Setelah aku
menyaksikan drama ini, aku bisa menyimpulkan dengan jelas di sini bahwa drama
ini sebenarnya bukanlah drama GL, melainkan adalah sebuah drama Non GL yang
endingnya berubah menjadi Sismance !
Untuk lebih
jelasnya, kalian bisa menyaksikan sendiri yah ceritanya!
Vivi di dalam
postingannya tentang drama ini, Vivi menyebut dirinya bermain sebagai
supporting role. Aku pikir Vivi mungkin berusaha untuk bersikap rendah hati,
karena drama pendek ini bukanlah proyek pribadi dari rekan-rekan sutradara yang
menjadi sahabat baiknya yang mana selama ini Vivi sering terlibat bermain di
dalamnya.
Kalau aku
melihat jalan ceritanya juga ending dari drama ini, aku dengan yakin bisa mengatakan
di sini, bahwa Vivi adalah salah seorang female lead di dalam drama ini, bukan
sebagai pemeran pendukung. Untuk lebih jelasnya kalian bisa menyaksikannya
sendiri ya!
Drama ini gak
jelek ceritanya dan cukup mudah untuk diikuti. Kalian gak usah kaget melihat
episodenya yang sebanyak 52 itu, karena durasi per episodenya hanya kurang dari
2 menit. Jadi jika direkap, drama ini hanya berdurasi sekitar 1 jam 21 menit
saja. Jadi kalau ditonton secara keseluruhan cuma menghabiskan waktu kurang
dari satu setengah jam saja loh!
Di dalam drama
ini cuma ada 3 orang pemeran wanita. Ketiga-tiganya bisa disebut sebagai female
lead, karena ceritanya hanya berkisar tentang diri ketiga orang wanita ini.
Di sini Vivi
bermain bersama 2 orang aktris drama panjang yang belum terkenal. Mereka ini
baru bermain di dalam beberapa judul drama panjang, baru sebatas pemeran
pendukung saja. Jadi mereka baru mendapatkan kesempatan bermain sebagai pemeran
utama di dalam drama pendek ini.
JUDUL:
JIN ZHI LOU – 金枝楼 (Jin Zhi Lou).
Tahun: 2025.
Jenis: Drama
Pendek.
Tayang Di:
Tencent.
Tayang Tanggal:
15 Januari 2025.
Bisa Ditonton
Di:
Tencent,
Douyin, WeTV, Youtube dan beberapa situs streaming China lainnya (Bisa di
search di Google memakai judul mandarin dari drama ini).
Jumlah Episode:
52.
Durasi Per
Episode:
1:30 menit
(total keseluruhan 1 jam 21 menit).
Pemain:
Sheng Wei Vivi 圣微 sebagai Jin Lian.
Wan Yu Han 万雨晗 sebagai Ruan Sheng Sheng.
Quan Rui 权睿 sebagai Ruan Qing Yan.
Sinopsis:
Pejabat Ruan
difitnah oleh musuhnya sebagai pejabat korup yang telah menggelapkan dana
bantuan bencana. Akibatnya harta dan rumah keluarga Ruan disita. Para penghuni
pria dihukum buang menjadi budak, sedangkan penghuni wanita dipaksa tinggal di
rumah bordil terbesar di ibukota, yaitu rumah bordil Jin Zhi Lou.
Kedua orang
anak gadis dari keluarga Ruan, yaitu Ruan Qing Yan dan Ruan Sheng Sheng
ditampung oleh ibu germo pemilik rumah bordil Jin Zhi Lou untuk dijadikan
wanita penghibur di sana.
Ruan Qing Yan
adalah putri dari isteri pertama, sedangkan Ruan Sheng Sheng adalah putri dari
selir. Tapi sifat dari kedua orang gadis ini sangat berbeda. Ruan Qing Yan
sebagai si nona besar berwatak arogan dan pendengki, sedangkan adiknya Ruan
Sheng Sheng berwatak lembut dan halus budi.
Ruan Qingyan yang
memiliki harga diri yang tinggi menolak keras untuk melayani tamu. Ia hanya mau
menjual seni (bermain musik) tapi gak mau menjual diri. Ia hanya mau bermain
musik untuk menghibur tamu yang terhormat dan berkedudukan tinggi. Sedangkan
adiknya Ruan Sheng Sheng rela menjadi babu di rumah bordil itu agar tidak
disuruh untuk melayani tamu.
Ibu germo
akhirnya setuju dengan syarat ini karena melihat kedua orang gadis ini berasal
dari keluarga terhormat.
Hari itu, rumah
bordil Jin Zhi Lou kedatangan seorang wanita muda bernama Jin Lian yang juga
ingin menjual dirinya di rumah bordil itu.
Jin Lian ini
ternyata seorang wanita yang sudah bersuami. Suaminya ini berutang kepada
keluarga pejabat Fu. Untuk melunasi utangnya kepada Tuan Fu, suami Jin Lian
berniat menyerahkan Jin Lian kepada tuan muda Fu sebagai barter akan utangnya
itu. Tapi Jin Lian tidak mau. Wanita ini lebih memilih untuk menjual dirinya
kepada rumah bordil sebesar 100 tahil perak. Uang itu untuk diserahkan kepada
suaminya buat pelunasan utang kepada keluarga Fu.
Tadinya ibu
germo keberatan dengan harga semahal itu. Tapi ketika Jin Lian memperlihatkan
tubuhnya yang mulus, si germo akhirnya bersedia membelinya dengan harga sebesar
itu.
Suami Jin Lian
datang ke rumah bordil mencari Jin Lian, tapi begitu melihat uang 100 tahil
perak di depan mata, akhirnya dengan senang hati ia menerima uang itu dan
setuju Jin Lian dijual ke rumah bordil.
Tuan muda Fu
juga menyusul Jin Lian ke rumah bordil. Pria ini benar-benar menyukai Jin Lian
dan ia tidak setuju Jin Lian menjual diri di rumah bordil. Pria ini mengajak
Jin Lian pergi, tapi Jin Lian tidak mau. Akhirnya pria ini terpaksa membiarkan
Jin Lian tinggal di rumah bordil.
Mulai sejak
itu, ketiga orang wanita ini bekerja di rumah bordil. Jin Lian tidak sudi
melayani tamu, wanita ini menunjukkan keahliannya di dalam menari dan dengan
keahlian menarinya itu ia manggung menghibur tamu, dengan begitu si ibu germo
tidak berani memaksanya lagi untuk melayani tamu.
Suatu hari Ruan
Qing Yan ribut dengan seorang tamu pria. Pria ini marah dan berniat untuk
mempermalukan gadis ini. Tapi dengan liciknya Ruan Qing Yan mendorong adiknya
Ruan Sheng Sheng ke depan tamu. Sheng Sheng yang ingin menolong kakaknya, malah
balik menjadi sasaran kemarahan si tamu. Hampir saja Sheng Sheng dilecehkan
oleh pria itu, kalau saja tidak muncul Jin Lian yang menyelamatkan gadis itu.
Jin Lian
berhasil meredam kemarahan pria itu dengan mempertunjukkan atraksi tarian di
depan semua orang, sehingga kemarahan pria itu menjadi sirna dan Sheng Sheng
selamat dari pelecehan. Jahatnya, Ruan Qing Yan malah sengaja menyingkir tidak
mau menolong adik perempuannya. Gadis ini malah sengaja membiarkan adik
perempuannya mengalami pelecehan, tapi untung ada Jin Lian sehingga Sheng Sheng
akhirnya selamat.
Sheng Sheng
yang polos ini belum menyadari bahwa Qing Yan berniat mencelakainya. Gadis ini
masih menganggap kakak perempuannya ini adalah orang yang baik.
Setelah tinggal
lebih lama di rumah bordil, akhirnya ketahuan watak jahat dari Ruan Qing Yan
yang semakin keterlaluan terhadap adik perempuannya. Suatu hari gadis ini
kembali menjebak Sheng Sheng datang ke kamar seorang tuan muda, tujuannya
adalah agar Sheng Sheng kehilangan kehormatannya di tempat itu.
Tapi untung
saja niat jahatnya ini tidak berhasil. Setelah peristiwa ini, Sheng Sheng
akhirnya sadar bahwa Qing Yan bermaksud mencelakainya. Akhirnya kedua orang
kakak beradik ini bertengkar dan karena tidak bisa menyembunyikan lagi
perbuatannya, akhirnya Qing Yan mengakui bahwa ia iri terhadap Sheng Sheng dan
ia tidak suka Sheng Sheng lebih hebat daripada dirinya.
Setelah
peristiwa ini, Sheng Sheng berpikir jika dirinya terus-menerus menjadi babu,
cepat atau lambat kehormatannya juga tidak akan bisa ia pertahankan lagi,
karena pria-pria hidung belang tetap akan mengincar dirinya.
Jadi Sheng
Sheng lalu mendatangi ibu germo untuk merundingkan sebuah transaksi dengan
wanita itu. Sheng Sheng bertaruh dengan ibu germo, jika Sheng Sheng bisa
menghasilkan 500 tahil perak dalam waktu sebulan untuk rumah bordil, maka ibu
germo akan mengubah statusnya menjadi seorang wanita penghibur terhormat.
Seorang wanita
penghibur terhormat memiliki status yang lebih tinggi daripada wanita penghibur
kelas bawah. Seorang wanita penghibur terhormat hanya menjual seni dan tidak
akan dipaksa untuk menjual diri dan ia juga bisa memilih siapa tamu yang akan
ia hibur. Wanita penghibur terhormat juga berhak mendapatkan sebuah kamar khusus
yang bisa ia tinggali sendirian.
Ibu germo
setuju. Sejak hari itu Sheng Sheng lalu bermain kecapi di balik sebuah kain
tirai. Gadis ini sengaja menutupi wajahnya dengan sebuah cadar untuk
menyembunyikan identitasnya yang semula sebagai seorang babu. Tamu yang ingin
mendengarkan permainan musiknya dikenai bayaran yang lebih mahal oleh si ibu
germo, karena wanita penghibur ini memiliki keahlian yang khusus, jadi tarifnya
pasti harus lebih mahal.
Tapi kemudian
terjadi sebuah insiden, seorang pria mengenali Sheng Sheng sebagai gadis yang
hampir dilecehkan oleh seorang pria pada hari itu. Akibatnya para tamu merasa
ditipu dan mereka beramai-ramai meminta uangnya kembali. Salah seorang tamu
bahkan melemparkan sebuah cangkir minuman yang airnya tumpah mengotori kain
tirai yang putih bersih menjadi ternoda.
Sheng Sheng
akhirnya keluar dari balik tirai. Gadis ini lalu menantang pria itu bahwa
dirinya bisa membuat kain tirai itu menjadi putih bersih kembali. Pria itu
menjadi penasaran, dan akhirnya menyetujui tantangan dari Sheng Sheng.
Sheng Sheng
lalu melukis di atas kain tirai itu. Gadis itu melukis kembang di atas kain.
Dan benar saja kain yang tadinya kotor itu kini berubah menjadi indah kembali
dengan lukisan kembangnya itu.
Para tamu
menjadi terkesima dan ramai-ramai ingin membeli lukisan itu. Mereka pada
berebutan dan berani untuk membayar mahal. Ibu germo menjadi gembira sekali,
karena Sheng Sheng berhasil mendatangkan banyak uang untuk rumah bordil. Wanita
ini pun akhirnya menepati janjinya dan mengubah status Sheng Sheng menjadi
seorang wanita penghibur terhormat.
Karena
kinerjanya yang hanya bisa memancing keributan dan tidak bisa menghasilkan
banyak uang untuk rumah bordil, ibu germo lalu menurunkan status dari Ruan Qing
Yan menjadi wanita penghibur murahan, yang mana gadis itu gak boleh lagi
menempati kamarnya yang khusus, dan harus tinggal di lantai bawah bergabung
bersama dengan para wanita penghibur murahan.
Kamar Qing Yan lalu
diberikan kepada Sheng Sheng dan gadis ini lalu mendapatkan perlakuan yang
lebih hormat dari orang-orang.
Sheng Sheng
lalu bergaul dengan Jin Lian. Mereka menjadi teman baik. Saling membantu dan
saling mendukung. Sheng Sheng tidak mempedulikan Qing Yan lagi, karena sudah
jelas-jelas Qing Yan membenci dirinya dan selalu mencari kesempatan untuk
menjahatinya.
Sementara itu
Qing Yan yang statusnya turun di lantai bawah juga mengalami bully dari
rekan-rekan sesama wanita penghibur. Para wanita ini juga tidak menyukai Qing
Yan dan membenci tingkah lakunya yang arogan selama ini. Jadi begitu Qing Yan
turun statusnya, mereka senang sekali dan beramai-ramai mem-bully gadis ini.
Setelah menjadi
teman baik, Sheng Sheng dan Jin Lian lalu saling curhat. Ternyata Jin Lian dulu
pernah ditolong oleh ayahnya Sheng Sheng. Jadi ketika Jin Lian tahu bahwa putri
dari keluarga Ruan masuk rumah bordil, ia pun bergegas masuk ke rumah bordil
untuk menolong putri dari keluarga Ruan untuk membalas budi.
Sheng Sheng dan
Jin Lian tidak percaya bahwa tuan besar Ruan adalah pejabat yang korup. Mereka
percaya tuan Ruan sudah difitnah orang. Sheng Sheng berkata kepada Jin Lian,
bahwa kasus ayahnya sedang diselidiki di istana dan ia masih menaruh harapan
bahwa ayahnya akan beroleh keadilan dan bebas pada suatu hari dan akan
menyelamatkan dirinya dari rumah bordil.
Pada suatu
hari, rumah bordil kedatangan Tuan besar Fu, ayah dari tuan muda Fu. Tuan Fu
ini adalah seorang pejabat di istana. Tuan Fu ini bukanlah seorang pejabat yang
jujur dan pria ini selalu berseberangan dengan tuan Ruan, ayahnya Sheng Sheng.
Tuan Fu ini adalah musuh dari keluarga Ruan.
Tuan Fu ini
mendengar bahwa kedua orang putri dari keluarga Ruan saat ini ada di dalam
rumah bordil. Tuan Fu lalu datang ke rumah bordil. Tuan Fu curiga tuan Ruan
menyimpan bukti kejahatan yang tuan Fu lakukan. Pria ini ingin melacak keberadaan
dari bukti itu. Tuan Fu curiga tuan Ruan menyerahkan bukti itu kepada putrinya.
Dan pria ini ingin mendapatkan bukti itu.
Tuan Fu lalu menyuruh
ibu germo untuk memanggil kedua orang gadis dari keluarga Ruan menemui dirinya
secara sendiri-sendiri. Saat tuan Fu menginterogasi Sheng Sheng dan Qing Yan, tuan
Fu tidak berhasil mendapatkan info apa-apa, karena kedua orang gadis itu tidak
tahu-menahu tentang bukti itu.
Qing Yan
melihat sebuah kesempatan untuk meninggalkan rumah bordil. Gadis itu lalu
merayu tuan Fu. Tuan Fu melihat bahwa Qing Yan adalah seorang gadis yang
berwatak buruk, tapi ia merasa ia bisa memanfaatkan gadis itu. Tuan Fu lalu
bilang kepada Qing Yan, bahwa ia bisa menolong gadis itu, asalkan Qing Yan
bersedia menjadi wanita simpanannya. Dan Qing Yan ternyata setuju dengan syarat
yang diajukan oleh tuan Fu.
Sheng Sheng
menceritakan tentang pertemuannya dengan tuan Fu kepada Jin Lian. Jin Lian lalu
bertanya kepada Sheng Sheng, apakah tuan Ruan pernah menitipkan sesuatu kepada
Sheng Sheng sebelum ia ditangkap sebagai orang hukuman.
Sheng Sheng
lalu mengeluarkan sebuah lukisan dan memperlihatkan lukisan itu kepada Jin Lian.
Hanya lukisan ini yang ditinggalkan oleh tuan Ruan kepada Sheng Sheng sebelum tuan
Ruan ditangkap.
Kedua orang
wanita ini lalu mengamati lukisan itu dengan seksama dan akhirnya mereka
menemukan, bahwa lukisan itu menyimpan sejumlah tulisan yang tersembunyi.
Mereka berhasil menyingkapkan rahasia dari lukisan itu. Ternyata tulisan
tersembunyi itulah bukti kejahatan dari tuan Fu yang diungkapkan oleh tuan Ruan
di dalam lukisan itu.
Sheng Sheng dan
Jin Lian merasa gembira, bahwa bukti tersebut bisa menyelamatkan tuan Ruan dari
hukuman dan nama baik dari keluarga Ruan bisa dipulihkan kembali bila bukti
kejahatan dari tuan Fu ini diserahkan kepada raja di istana.
Tapi sayang
sekali, Ruan Qing Yan berhasil mencuri dengar pembicaraan kedua orang wanita
ini. Qing Yan lalu melaporkan penemuan ini kepada tuan Fu. Gadis ini berharap
Sheng Sheng dan Jin Lian bisa ditangkap oleh tuan Fu dan Qing Yan akan
menikmati kemulian bersama dengan tuan Fu.
Tuan Fu yang
korup ini ingin menyembunyikan perbuatan jahatnya. Pria ini lalu berusaha
mencari muka dengan membaik-baiki seorang pejabat yang lebih tinggi pangkatnya
di istana. Orang ini adalah seorang pejabat yang berkedudukan tinggi bernama
tuan Hou.
Tuan Hou ini
memiliki kegemaran untuk bermain wanita. Jadi tuan Fu menyuruh ibu germo
mengirimkan wanita penghibur untuk menyenangkan hati tuan Hou.
Ibu germo lalu
mengirim Jin Lian ke rumah tuan Hou. Jin Lian yang tahu bahwa dirinya mungkin
sulit untuk bisa kembali dengan selamat lalu sebelum pergi, Jin Lian meninggalkan
secarik kertas di bawah bantal yang bertuliskan pesan kepada Sheng Sheng, bahwa
ia pergi ke tempat tuan Hou.
Tuan Hou ini
memiliki kelainan jiwa, yaitu ia suka sekali menyiksa wanita. Makanya beredar
kabar, wanita yang pergi ke tempat tuan Hou jarang ada yang bisa kembali dengan
selamat.
Tapi ternyata
Jin Lian bisa kembali dengan selamat, walaupun di sekujur tubuhnya dipenuhi
dengan luka-luka yang mengucurkan darah. Sheng Sheng kaget sekali melihat
keadaan dari Jin Lian. Tapi gadis ini melihat sebuah kesempatan besar untuk
membalikkan keadaan.
Hari itu Sheng
Sheng berdandan seperti pengantin dan menyamar sebagai Jin Lian untuk
mendatangi kembali rumah kediaman dari tuan Hou. Gadis ini mengenakan pakaian
merah-merah dan menutupi kepalanya dengan sebuah caping yang lebar dan menutupi
wajahnya dengan cadar kain yang panjang.
Tuan Hou
mengira wanita yang datang ini adalah Jin Lian. Pria ini terkejut Jin Lian bisa
datang kembali. Tuan Hou senang sekali dan bilang pada Jin Lian palsu bahwa ia
memiliki sebuah permainan yang baru. Dan tuan Hou ingin memainkan permainan
yang baru ini dengan Jin Lian.
Di saat pria
ini ingin menjamah Jin Lian palsu, wanita ini langsung mencabut tusuk kondenya
dan menghunjamkan benda ini ke tangan tuan Hou. Tuan Hou menjerit kaget dan
berhasil menikung lengan wanita itu. Akhirnya ketahuan bahwa wanita ini
bukanlah Jin Lian.
Tuan Hou ingin
melampiaskan kemarahannya kepada Sheng Sheng, tapi dengan cerdik Sheng Sheng
lalu membuka kedok dan identitasnya bahwa dirinya adalah putri dari keluarga
Ruan.
Sheng Sheng malah
balik mengancam tuan Hou, bahwa bukti kejahatan yang ditulis oleh tuan Ruan itu
sudah Sheng Sheng gandakan banyak helai, jadi apabila tuan Hou membunuhnya,
bukti itu masih bisa dikirimkan kepada raja.
Sheng Sheng
juga bilang kepada tuan Hou, bahwa dirinya tahu dengan jelas, bahwa sebenarnya
tuan Hou sama sekali tidak mempedulikan tentang bukti kejahatan yang dilakukan
oleh tuan Fu. Tuan Hou hanya mempedulikan tentang pandangan raja terhadap
dirinya. Yang paling penting buat tuan Hou adalah citra tuan Hou di mata sang
raja. Saat ini citra tuan Hou di mata sang raja sedang tidak baik, jadi tuan
Hou ingin sekali memulihkan reputasinya itu.
Sheng Sheng
lalu membuat kesepakatan dengan tuan Hou, yang mana hasilnya akan menguntungkan
kedua belah pihak. Tuan Hou bisa pulih kembali nama baiknya di depan sang raja
dan ayahnya Sheng Sheng, yaitu tuan Ruan bisa terbebas dari hukuman dan namanya
bersih kembali dari tuduhan. Tuan Hou akhirnya menyetujui kesepakatan ini dan
Sheng Sheng pun pulang kembali dengan selamat.
Begitu
terbangun, Jin Lian kaget sekali melihat Sheng Sheng pergi ke tempat tuan Hou
menggantikan dirinya. Tapi untung saja Sheng Sheng bisa kembali dengan selamat.
Belum sempat mereka
bicara banyak, tiba-tiba muncul tuan Fu di dalam kamar mereka. Tuan Fu lalu memaksa
Sheng Sheng untuk menyerahkan lukisan itu. Tapi Sheng Sheng tidak mau, lalu
tuan Sheng mengancam untuk membunuh Jin Lian di depan Sheng Sheng. Akhirnya
karena takut Jin Lian dibunuh, Sheng Sheng lalu menyerahkan juga lukisan itu
kepada tuan Fu.
Tuan Fu lalu menyuruh
pengawalnya untuk menangkap putri keluarga Ruan dan membawa mereka keluar dari
rumah bordil. Pengawalnya lalu menangkap Ruan Qing Yan dan hendak membawa gadis
itu juga bersama dengan Sheng Sheng.
Qing Yan pun
langsung protes kepada tuan Fu. Tapi tuan Fu malah menertawai Qing Yan dan
berkata, bahwa kalau ingin memberantas musuh harus dilakukan sampai ke
akar-akarnya biar tuntas. Qing Yan marah sekali terhadap tuan Fu dan menyesal
dirinya sudah dijebak dan ditipu oleh tuan Fu yang jahat.
Tapi di saat
itu mendadak muncul pengawal-pengawal dari tuan Hou di dalam kamar itu. Para
pengawal ini lalu menangkap tuan Fu. Tuan Fu kaget sekali, kenapa tuan Hou
malah menangkap dirinya, bukan gadis-gadis dari keluarga Ruan.
Ternyata tuan
Hou menjalankan kesepakatannya dengan Sheng Sheng. Pria ini lebih memilih untuk
mengungkapkan kejahatan dari tuan Fu, agar bisa memulihkan kembali reputasinya
di depan raja. Dengan terungkapnya kejahatan yang dilakukan oleh tuan Fu, maka tuan
Ruan bisa dibebaskan dari hukuman dan nama baik dari keluarga Ruan bisa bersih
kembali.
Pengawal juga
menangkap Ruan Qing Yan bersama dengan tuan Fu. Qing Yan lalu protes kenapa
dirinya juga ikut ditangkap. Tapi pengawal menjawab, bahwa Qing Yan adalah
sekutu dari tuan Fu, jadi gadis itu juga harus ikut ditangkap.
Akhirnya Sheng
Sheng dan Jin Lian beroleh kebebasannya kembali. Kedua orang wanita ini lalu
meninggalkan rumah bordil Jin Zhi Lou dengan selamat. Mereka keluar dari rumah
bordil dengan hati gembira sambil bergandeng-tangan.
Sheng Sheng
bertanya kepada Jin Lian, apakah Jin Lian mau pulang kembali ke rumahnya yang
dulu.
Tidak, aku tidak akan pernah kembali
lagi ke sana, jawab Jin
Lian dengan tegas.
Kalau begitu, kamu ikut sama aku aja,
ya! Kata Sheng
Sheng.
Kedua orang
wanita ini lalu tersenyum dengan gembira.
Lembaran
kehidupan yang baru terbentang di depan mata mereka. Kali ini tentu saja
berwarna terang dan cerah....!
************
Sumber Foto: https://sogou.com