Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Saturday, September 16, 2023

Fantasy Westward Journey Legend Of White & Black Bone Demons 梦幻西游白黑骨精灵传奇

Walaupun film pendek ini adalah hanya sebuah film iklan game, akan tetapi film pendek ini dibesut oleh sutradara drama pendek kondang, yaitu Zhi Zhu 知竹.


Dan yang menggembirakan adalah Zhi Zhu bisa menyatukan CP Ji Wei Jiu kembali di dalam sebuah proyek baru. Ini merupakan sebuah keputusan yang menggembirakan untuk para penggemar Ji Wei Jiu.


S-Mov bukan seorang penggemar game, jadi selama ini tidak tahu nama-nama game apa yang populer di China. Tapi kelihatannya game 梦幻西游 Meng Huan Xi You atau dalam bahasa Inggrisnya Fantasy Westward Journey ini merupakan game yang cukup populer, karena tokoh-tokoh utama di dalam game ini cukup sering dijadikan cosplay atau dibuat ke dalam film pendek, biasanya berupa film iklan pendek yang ada jalan ceritanya.


Nah, film pendek ini pun juga ada jalan ceritanya. Kali ini film iklan ini menampilkan 2 orang tokoh utama, yaitu Siluman Tulang Putih 白骨精灵 (Bai Gu Jing Ling) yang diperankan oleh Sheng Wei Vivi dan Siluman Tulang Hitam 黑骨精灵 (Hei Gu Jing Ling) yang diperankan oleh Wang Lao Ji atau Ji Ji.


Konon game Fantasy Westward Journey dengan kisah tentang sepasang siluman tulang ini merupakan karakter game yang sudah lama. Mungkin dibuatkan iklannya, agar para game player tertarik untuk memainkan kembali game ini.

Dan menurut S-Mov, CP Ji Wei Jiu ini sangat cocok jika memainkan karakter dari sepasang siluman tulang ini. Setelah menyaksikan film pendek ini, S-Mov merasa Zhi Zhu tidak salah memilih orang di dalam memainkan kedua karakter ini.


Keren deh! Coba deh kalian tonton sendiri filmnya!

JUDUL:

FANTASY WESTWARD JOURNEY: LEGEND OF WHITE & BLACK BONE DEMONS – 梦幻西游: 白黑骨精灵传奇 (Meng Huan Xi You: Bai Hei Gu Jing Ling Zhuan Qi).

Tahun: 2023.

Jenis: Film Pendek.

Genre: Film Klasik Aksi Fantasi.

Tayang Di: Bilibili.

Tayang Tanggal: 09 September 2023.

Bisa Ditonton Di: Bilibili (Akun: Zhi Zhu 知竹).

Durasi: 12:27 menit.

Sutradara: Zhi Zhu 知竹.


Pemain:

Sheng Wei Vivi 圣微 sebagai Bai Gu Jing Ling 白骨精灵 (Siluman Tulang Putih).

Sheng Wei Vivi

Wang Lao Ji/Wang Xue Xi/Ji Ji 王老吉/王学习/吉吉 sebagai Hei Gu Jing Ling 黑骨精灵 (Siluman Tulang Hitam).

Wang Lao Ji

Sinopsis:

Di sebuah hutan terlihat sepasang siluman sedang bertarung. Mereka adalah siluman tulang putih yang berbaju ungu dan bersenjata cakar besi dan siluman tulang hitam yang berbaju hitam dan bersenjata sepasang kampak baja.


Ilmu kepandaian mereka setingkat dan sama-sama tangguh sehingga sulit untuk menerka siapa yang akan keluar sebagai pemenang di dalam pertarungan ini.


Cakar besi di tangan siluman tulang putih sangat lihai dan serangannya sangat berbahaya, akan tetapi sepasang kampak baja di tangan siluman tulang hitam selalu bisa menghalaunya dan bahkan bisa menyerang balik dengan jurus-jurus yang mematikan.


Kamu melepaskan niat jahat Chi You (dewa perang di dalam mitologi China), kamu tahu apa akibatnya? Kata siluman tulang putih.


Aku cuma tahu menghidupkan kembali ayah angkat dan membangkitkan kembali kejayaan dari ras iblis adalah misi utamaku! Kata siluman tulang hitam.


Siluman tulang putih lalu menyerang kembali. Kali ini mereka melakukan pertempuran jarak jauh mengandalkan kekuatan sihir. Sinar-sinar warna-warni berkelebat dari tangan mereka dan mereka saling serang silih berganti.


Dalam sebuah serangan, gerakan siluman tulang putih agak terlambat, sehingga kampak baja berhasil menyabet lepas kalung di lehernya dan untaian-untaian kecil berbentuk tulang di kalung tersebut jatuh berceceran di atas tanah.


Sabetan kampak baja tersebut bukan hanya berhasil menyabet lepas kalung di leher siluman tulang putih, bahkan juga berhasil melukai leher siluman tulang putih.


Darah mengucur dan menetes jatuh di atas tanah. Membuat siluman tulang putih sangat marah, ia berteriak sambil meraba lehernya itu,

Ternyata kamu mau bermain sungguhan ya?


Ia pun menyerang siluman tulang putih dengan lebih cepat dan lebih beringas daripada sebelumnya. Dalam sebuah jurus, cakar besi siluman tulang putih menyambar dahsyat ke wajah siluman tulang hitam. Siluman tulang hitam langsung menangkis dengan kampak bajanya. Kedua siluman itu langsung terlibat saling mengadu tenaga dalam.


Andaikata ketiga dunia jatuh ke dalam pencobaan dan tidak bisa bangkit kembali, apakah kamu juga sama sekali tidak peduli? Tanya siluman tulang putih.


Ketiga dunia ini tidak ada sangkut-pautnya dengan diriku. Baigu (tulang putih), jangan lupa kamu juga dari golongan iblis! Jawab Heigu (tulang hitam).


Baigu menambah tenaganya dan kali ini ia berhasil merangsek maju selangkah. Kini Heigu dalam keadaan terdesak dan tenaga Baigu semakin kuat menekannya. Akhirnya pertahanan Heigu mulai kendor dan cakar besi langsung menyambar. Leher Heigu pun berdarah terkena sambaran cakar besi. Keadaan mereka pun sama sekarang, sama-sama terluka di bagian leher.


Darah Heigu jatuh menetes di atas tanah. Kebetulan posisi jatuhnya tepat di tengah-tengah di mana darah Baigu menetes. Begitu darah mereka menyatu, mendadak terjadi hal yang mengejutkan.


Tetesan darah mereka lenyap dan berubah menjadi sebuah bola besar berwarna kuning emas. Bola emas itu lalu melayang-layang naik secara perlahan-lahan. Semakin tinggi bola itu naik,  semakin besar ukuran bolanya.


Baigu dan Heigu tidak jadi bertarung lagi. Mereka memandang bola emas itu dengan takjub. Setelah naik tinggi, tiba-tiba bola yang semakin besar itu lalu pecah. Sinar kuning emas yang menyilaukan mata menyambar tempat di mana Baigu dan Heigu berdiri.


Dan ketika bola emas itu lenyap, lenyap juga tubuh Baigu dan Heigu seperti ikut tersedot masuk ke dalam bola emas itu. Setelah tubuh mereka lenyap, hutan itu pun menjadi hening kembali.

-------------------

Xiaogu...Xiaogu...! Samar-samar Heigu mendengar sebuah suara memanggilnya.

Xiaogu, bangunlah! Kata suara itu lagi.


Perlahan-lahan Heigu membuka matanya. Ia tersadar dari tidurnya. Cepat ia bangun dan ia melihat di depannya sudah berdiri sesosok bayangan. Bayangan seorang gadis berbaju putih. Kiranya gadis ini yang membangunkannya.


Heigu memandang di sekeliling tempat itu. Ia tidak mengenali tempat itu. Ia tidak tahu di mana ia berada sekarang. Tempat ini terasa sangat asing baginya.


Hei, kenapa kamu masih bengong di situ? Bodhisattva Ksitigarbha menyuruh kamu mengantarkan bahan makanan untuk membuat sup ke tempat nenek Meng! Kata gadis itu.


Gadis ini adalah roh dari nona Bingbing.


Bodhisattva Ksitigarbha? Heigu kebingungan. Ia melihat di sekeliling tempat itu sekali lagi.


Heigu melihat di tempat itu ada sebuah meja dan di atas meja itu ada sebuah cermin kecil. Heigu langsung berlari ke tempat itu dan ia lalu memandang ke dalam cermin.


Heigu melihat wajah Baigu di dalam cermin. Karena penasaran, Heigu lalu mengangkat tangannya dan meraba pipinya. Dan ternyata bayangan di dalam cermin itu juga melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan.


Sadarlah Heigu bahwa wajahnya sudah berganti dengan wajah Baigu, entah bagaimana caranya. Dan ia juga sudah tahu ia berada di mana sekarang.


Tempat ini adalah neraka! Dan aku telah berubah menjadi siluman tulang putih! Kata Heigu di dalam hati.

----------------------

Ternyata apa yang dialami oleh Heigu dialami juga oleh Baigu. Baigu juga telah berubah wajahnya menjadi Heigu.


Baigu terdampar di sebuah tempat yang luas dengan kolam air di dalamnya. Baigu berjongkok di tepi kolam yang jernih itu dan melihat wajahnya yang sudah berubah menjadi wajah Heigu.


Hei, apa yang terjadi ini? Kenapa aku bisa berubah menjadi si gunung es itu? tanya Baigu di dalam hati.


Baigu bangkit berdiri dan memandang di sekeliling tempat itu.

Tempat setan apakah ini?

-----------------

Heigu berjalan-jalan menyusuri tempat yang bernama neraka itu.


Oh, aku benar-benar ada di dalam neraka sekarang! kata Heigu di dalam hati.


Heigu melihat di depannya ada seorang pria setengah baya sedang duduk di atas kursi. Orang itu memegang sebatang pena, kelihatannya ia sedang menulis.


Orang ini adalah Hakim Cui.


Oh, Xiaogu! Paman Cui akhir-akhir ini repot sekali. Kapan kamu bisa membantuku beres-beres (kerja serabutan)? Tanya pria bernama paman Cui itu.


Oh, baiklah! Jawab Heigu sambil berjalan pergi.


Bocah ini...kenapa ya terlihat murung hari ini? kata paman Cui kebingungan.

--------------------

Heigu...! tiba-tiba sebuah suara yang berat mengejutkan Baigu.


Baigu membalikkan tubuhnya dan ia melihat seorang pria yang wajahnya sangat berwibawa sudah berdiri di belakangnya.


Sudah waktunya kamu berlatih silat sekarang! Kata pria itu.

Pria berwibawa ini adalah Dewa Xing Tian.


Inikah Xingtian dari kota setan tak bernama ini....? Baigu bertanya di dalam hati.


Kenapa kamu masih bengong saja di situ? Masih belum mulai juga? Tegur pria itu lagi.


Ah, peduli amat! kata Baigu di dalam hati.


Baigu lalu mengucapkan mantera untuk mengeluarkan senjatanya. Tapi yang muncul di tangannya malah senjata sepasang kampak baja dari Heigu.


Ah, ini senjata sihirnya si gunung es itu! Hemm...biar aku main-main sebentar dengan senjata ini! kata Baigu di dalam hati.


Baigu lalu menggerak-gerakkan kedua buah kampak di tangannya. Karena ia tidak biasa menggunakan kampak, jadi gerakan silatnya terlihat aneh dan kaku.

-------------------

Heigu akhirnya berjalan tiba di sebuah tempat. Seorang pria setengah baya tiba-tiba menghampirinya.


Pria ini adalah Zhong Kui, si penangkap siluman.


Xiaogu, dulu kamu pernah membawa pulang arak dari dunia manusia. Enak sekali arak itu. Kapan kamu bisa membawa pulang lagi arak seperti itu? Tanya Zhong Kui.


Oh ya....jangan sampai ketahuan paman Cui ya. Kalau tidak ia akan berebut arak denganku! Kata Zhong Kui lagi sambil celingak-celinguk ke kiri dan ke kanan.


Oh..! jawab Heigu.

Hei, bocah! Kenapa hari ini kau begitu pendiam? Tanya Zhong Kui keheranan.

-------------------

Heigu teringat pada peristiwa di masa lalu, ketika itu ia dan Baigu bertemu di sebuah jalan. Mereka memang tidak saling mengenal sebelumnya.


Terima kasih ya untuk hari ini. Tentara langit itu memang susah untuk dihadapi. Kalau bukan berkat bantuan pendekar wanita, mungkin aku sudah rugi besar! Kata Baigu dari jarak beberapa meter di belakang Heigu.


Tapi Heigu tidak menoleh juga tidak memberikan respon dan tetap berjalan meneruskan perjalanannya. Hal ini mengherankan Baigu dan membuat gadis itu penasaran. Baigu pun berlari-lari menghampiri Heigu.


Hei, aku menyampaikan ucapan terima kasih. Kenapa kamu diam saja? Kata Baigu sambil menyenderkan tangannya di pundak Heigu.


Tapi Heigu tidak menjawab. Dia hanya memandang tangan Baigu yang bersandar di pundaknya itu.


Kamu...bisu ya? Ah, tidak mungkin! kata Baigu sambil menatap sekujur tubuh Heigu dengan penuh perhatian.


Tapi Heigu tetap diam saja. Ia malah berjalan kembali meneruskan perjalanannya. Hal ini semakin membuat Baigu penasaran jadinya.


Wajahnya begitu cantik. Sayang sekali kalau bisu! Kata Baigu di dalam hati.


Tapi Heigu sudah berjalan jauh meninggalkan Baigu.


Hei, tunggu aku! Kalau memang bisu, semestinya juga ada ekspresi di wajahmu. Kamu seperti gunung es saja! Seru Baigu yang berlari-lari mengejar Heigu.

-----------------

Baigu berlatih kampak sambil ngedumel di dalam hati.


Pergi sana ke tempat tuanmu! Mau berlatih sampai kapan nih? Aku sudah lelah sekali!


Lanjutkan latihanmu! Tegur Dewa Xingtian, seperti bisa membaca pikiran Baigu.


Tiba-tiba lengan Baigu terpelintir.

Sshh...! Baigu mendesis sambil meraba lengannya.


Sakitkah? Tanya Dewa Xingtian.

Baigu tidak menyahut hanya terus memegangi lengannya.


Hanya orang lemah yang mengeluh kesakitan. Kamu harus bisa mempertahankan sikap dingin dan tak berperasaan di setiap waktu. Dengan begitu kamu baru memenuhi syarat untuk menjadi seorang pembunuh! Kata Dewa Xingtian.

----------------------

Baigu teringat pada peristiwa di masa lalu. Waktu itu Baigu dan Heigu bermalam di sebuah hutan dengan diterangi oleh cahaya api unggun.


Heigu sedang duduk membalut luka di tangannya. Ia melakukan ini tanpa mengeluarkan suara. Baigu sedang duduk mengawasinya dengan heran.


Hei, tidak sakit ya? tanya Baigu. Tapi Heigu diam saja tidak menjawab. Dia juga tidak memandang Baigu.


Hal ini membuat Baigu menjadi emosi. Ia pun berseru,

Hei....!!!


Luka sekecil ini tidak berarti bagiku! Jawab Heigu tanpa menoleh.


Kagum...kagum...! Kalau aku sih pasti sudah menangis menjerit-jerit. Tapi yang kamu balut itu apa? Mari kubantu...! kata Baigu sambil berjalan menghampiri Heigu.


Baigu langsung meraih tangan Heigu, tapi Heigu menarik kembali tangannya. Baigu lalu menarik tangan Heigu kembali sambil berkata,


Aduh, kamu jangan bergerak! Dan ternyata balutan Baigu lebih rapi dan sebentar kemudian tangan Heigu sudah terbalut dengan sempurna.


Heigu mengangkat wajahnya dan mulai mengawasi wajah Baigu. Mata Heigu memancarkan rasa terima kasih. Ia terus memandangi wajah gadis itu yang sedang asyik membalut itu.


Bagaimana? Balutanku bagus, kan? tanya Baigu dengan wajah berseri.


Tapi Heigu tidak menjawab. Dia malah terus menatap wajah Baigu. Hal ini membuat Baigu keheranan. Baigu lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Heigu dan menatap wajah Heigu dengan penuh perhatian. Akhirnya kedua orang gadis itu jadi saling menatap satu sama lain sampai beberapa lama.


Kenapa wajahmu menjadi merah begini? Apakah kamu demam? tanya Baigu sambil meraba kening Heigu.


Heigu menepis tangan Baigu di keningnya dan menarik kembali tangannya yang terluka dari pegangan Baigu.


Menurutku ini bukan luka kecil. Jangan-jangan ada luka lagi di tubuhmu. Coba aku bantu periksa! Kata Baigu sambil menarik baju Heigu.


Jangan kurang ajar! Seru Heigu tiba-tiba sambil menepis tangan Baigu.


Aduh, kamu malu apa sih? Kita kan sama-sama perempuan! Kata Baigu.

-------------------

Baigu masih terus berlatih.


Aduh, aku lapar sekali! kata Baigu sambil meraba perutnya. Lalu ia teringat pada Heigu.


Oh, jadi kamu tumbuh dewasa di tempat seperti ini. Pantas saja yang ada di dalam otakmu cuma misi saja! Pikir Baigu.


Sudah lelah ya? tiba-tiba terdengar lagi suara Dewa Xingtian.


Baigu kaget dan sikapnya langsung tegang kembali.


Kalau lelah, itu tandanya kamu belum kuat! Kata Dewa Xingtian.


Baigu tersenyum mengejek, di dalam hatinya berteriak,


Mana ada sih guru yang seperti kamu! Dosa lu! Maki Baigu di dalam hati.


Oh ya, aku mau menanyakan sesuatu pada anda. Apakah kalau segel di gunung dewa perang dibuka, pemimpin perang bisa pulang lagi dan kita bisa membangkitkan kembali kejayaan dari ras iblis? Tanya Baigu.


Dewa Xingtian nampak terkejut mendengar pertanyaan dari Baigu ini. Ia mengawasi wajah Baigu dengan tajam tanpa menjawab pertanyaan dari gadis itu.


Kenapa anda diam saja? Tanya Baigu lagi.


Tidak! Kamu tidak memiliki kewajiban untuk mengemban misi mengembalikan kejayaan dari ras iblis ini. Sebenarnya kunci kekuatan rumpun Jiu Li ada di tangan siluman tulang putih. Dialah orang yang mendapat amanat untuk mengemban misi ini! kata Dewa Xingtian.


Baigu? Seru Baigu spontan saking terkejutnya mendengar penjelasan Dewa Xingtian ini.


Kok jadi aku sih? kata Baigu di dalam hati.


Benar! Kamu adalah manusia hasil transformasi dari kenangan siluman tulang putih di masa lalu. Kamu dan dia memiliki ikatan yang sangat unik di dunia! kata Dewa Xingtian.


Oh, ternyata....kamu tidak perlu menanggung semua ini. Malah aku sendiri yang tidak tahu apa-apa tentang hal ini! pikir Baigu di dalam hati.

-------------------

Ini, bahan-bahan untuk membuat sup! Kata Heigu sambil menyerahkan bahan masakan tersebut kepada Nenek Meng.


Xiaogu, kamu sudah pulang? Kali ini ada hal menarik apa di dunia manusia? tanya Nenek Meng sambil tersenyum.


Tidak...tidak ada! Jawab Heigu.


Aneh. Setiap kali pulang kamu selalu bercerita panjang lebar di depanku. Kamu selalu bilang betapa enaknya di dunia manusia. Tapi ketiga dunia memiliki pemandangannya masing-masing. Kamu lihat, tempat tinggal kita ini juga sangat bagus, kan? kata nenek Meng.

------------------------

Heigu lalu teringat pengalamannya bersama Baigu di masa lalu.


Aku bawakan kue-kue ini untuk nenek Meng. Pena dan tinta ini untuk paman Cui. Lalu arak ini untuk Tuan Zhong Kui. Hmm...semuanya dapat bagian! Kata Baigu dengan gembira.


Apakah setiap kali pergi ke dunia manusia, kamu tidak pernah melakukan tugas yang serius? Tanya Heigu.


Tidak pernah melakukan tugas yang serius? Kenapa kamu bisa bilang begitu? Aku pikir dulu guru selalu mencemaskan diriku. Beliau tidak mengizinkan aku keluar dari neraka. Sekarang aku sudah dewasa dan bisa pergi ke dunia manusia. Tentu saja aku ingin bersenang-senang di sana, makan, minum dan bersuka-ria. Bermain-main sampai puas! Jawab Baigu dengan gembira.


Diam-diam Heigu tersenyum di dalam hati mendengar ucapan Baigu yang lucu ini.


Oh ya, bagaimana dengan kamu? Saat kamu masih kecil, adakah hal yang sangat kauidam-idamkan? Tanya Baigu.


Membangkitkan kembali kejayaan ras iblis! Jawab Heigu.


Wah, aspirasi yang sangat besar. Lalu apa rencanamu untuk mewujudkannya? Tanya Baigu sambil menepuk pundak Heigu.


Aku akan membuka segel di gunung dewa perang! Jawab Heigu.


Baigu sangat terkejut. Ia langsung mengangkat tangannya dari pundak Heigu.


Kamu jangan bercanda ah! Kata Baigu kaget.


Aku tidak bercanda, aku serius. Ini adalah misi di dalam hidupku! Kata Heigu serius.


Kamu tahu tidak, melepaskan niat jahat Chi You akan mengacaukan tiga dunia! kata Baigu serius.


Memangnya kenapa kalau begitu? Tanya Heigu.


Baigu menggeleng-gelengkan kepalanya dan mundur beberapa langkah.


Kalau kamu tetap bersikeras dengan niatmu ini, maka akulah orang pertama yang akan merintangimu! Kata Baigu serius.

------------------

Sepertinya aku sudah memahami darimana datangnya ketegasan dan kelembutan di dalam jiwamu! Pikir Heigu di dalam hati.


Budak Gu....! tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil Heigu.


Heigu melihat seorang kakek berbaju putih yang rambut dan jenggotnya sudah memutih semua sedang berdiri di depannya.


Heigu langsung tahu siapa kakek ini. Kakek ini adalah Bodhisattva Ksitigarbha, guru Baigu.


Guru...! sapa Heigu.


Ayo, ikut dengan guru! Kata Bodhisattva Ksitigarbha.

-----------------

Sesampainya mereka di sebuah ruangan, Bodhisattva Ksitigarbha pun bercerita,


Pada waktu itu, jasad Chi You dan rumpunnya disegel di dalam Gunung Dewa Perang. Peristiwa ini mendatangkan ketenangan sesaat di kalangan ras iblis dan bisa membuat rumpun Jiu Li bertahan. Akan tetapi dia yang kehilangan jasad tidak bisa melindungi jasadnya dari pengeroposan di masa yang kacau balau itu. Dari situ kemudian muncullah apa yang disebut dengan niat jahat Chi You. Kemudian ia berpesan kepada Dewa Xingtian, benda apa pun yang terlihat serupa dengan dirinya harus dimusnahkan, agar tidak membahayakan rumpunnya. Maka pengaruh jahat pun menyebar luas tak ada habisnya!


Budak Gu, sebagai orang yang mengemban amanat dari langit, kamu sudah ditakdirkan untuk mewarisi hukum karma dari kehidupan sebelum dunia tercipta. Kamu harus mencegah jangan sampai segel di Gunung Dewa Perang itu dibuka! Pesan Bodhisattva Ksitigarbha.


Heigu merenungkan perkataan Bodhisattva Ksitigarbha ini dalam-dalam. Terbayang kembali di kepalanya ucapan Baigu saat mereka bertarung di hutan itu. Baigu sudah mengingatkan dirinya bahwa segel Chi You itu tidak boleh dibuka karena akan membahayakan ketiga dunia.

Ternyata kenyataan sesungguhnya adalah seperti ini! kata Heigu baru mengerti.


Kamu kenapa? Tanya Bodhisattva Ksitigarbha.


Aku sudah melakukan kesalahan yang amat besar. Bahkan kesalahanku ini tidak bisa diperbaiki lagi! jawab Heigu.

-----------------------

Siapa sesungguhnya kamu? seru Dewa Xingtian sambil mencekik leher Baigu dengan tangan kanannya.


Sepasang kampak baja terlepas dari tangan Baigu dan gadis itu tidak bisa melepaskan diri lagi dari cekikan Dewa Xingtian.


Berani-beraninya kamu menduduki tubuh Heigu! Seru Dewa Xingtian lagi.


Aku...adalah siluman tulang putih! Jawab Baigu.


Dewa Xingtian seketika melepaskan cekikannya. Baigu langsung terbatuk-batuk sambil memegangi dadanya. Dewa Xingtian kelihatan terkejut.


Heigu tidak akan malu berguru padamu. Sekali turun tangan begitu telengas! Kata Baigu.


Apa sebenarnya yang terjadi? tanya Dewa Xing Tian.


Baigu pun mulai bercerita,


Panjang ceritanya. Aku belum pernah datang ke sini sebelumnya lewat perjalanan lintas waktu.... 

--------------------

Bodhisattva Ksitigarbha meramal dengan jari tangannya.


Kamu datang dari masa lalu lewat perjalanan lintas waktu. Tapi kesempatan untuk kembali masih ada.


Engkau tahu bahwa aku bukan....! kata Heigu.


Nak, mungkin kamu tidak bisa mengingat lagi masa lalumu. Tapi asal kamu terus melangkah ke depan dan berani menerima dirimu sendiri, maka penderitaan yang kamu alami akan menjadi kekuatan bagimu untuk tumbuh menjadi dewasa! Kata Bodhisattva Ksitigarbha.

-----------------------

Ternyata bisa terjadi banyak peristiwa di masa depan. Saat aku menerima wasiat dari Chi You itu, aku sudah bersiap-siap untuk mengorbankan diriku sendiri. Aku hanya takut hal ini akan melibatkan Heigu. Makanya aku melatihnya dengan keras sampai sedemikian rupa! Kata Dewa Xingtian.


Harap anda jangan khawatir. Jika aku berhasil kembali, aku pasti akan melindungi Heigu dan menjaganya baik-baik. Oh ya...bagaimana anda bisa memastikan bahwa aku bukanlah Heigu? Tanya Baigu sambil tersenyum.


Dia tidak akan berbicara sebanyak kamu! jawab Dewa Xingtian.


Mendengar ucapan Dewa Xingtian ini, Baigu pun tersenyum salah tingkah.

--------------------

Heigu membuka kotak perhiasan milik Baigu. Kotak itu berisi kalung tulang yang untaiannya pernah terputus saat mereka bertarung di hutan itu. Heigu mengeluarkan kalung itu dari dalam kotak dan memandang benda itu dengan seksama.


Kamu dan dia memiliki ikatan yang sangat unik di dunia! Kalian seharusnya saling mendukung satu sama lain dan saling menjaga! Heigu teringat ucapan dari Bodhisattva Ksitigarbha ini.

-------------------

Heigu teringat kembali peristiwa di masa lalu, ketika ia dan Baigu sedang duduk di dalam hutan.


Baigu meraba kalung yang dipakai oleh Heigu di lehernya.

Lepaskan tanganmu! kata Heigu. Tapi Baigu tidak mau melepaskan tangannya.


Kita berdua memiliki kalung tulang yang sama. Kata guru, kalung ini sudah kupakai sejak lahir. Kelihatannya kita ini saling berjodoh ya! kata Baigu sambil tersenyum.

------------------

Heigu merenungkan pengalaman hidupnya di dalam neraka. Sebaliknya Baigu pun merenungkan pengalaman hidupnya di tempat kediaman Heigu.


Heigu lalu merangkapkan kedua telapak tangannya untuk memanjatkan doa. Baigu juga merangkapkan kedua telapak tangannya untuk berdoa di waktu yang sama dengan Heigu. Dan kebetulan juga isi doa mereka berdua ternyata sama seperti ini:


Kakak Nu Wa, tolong kirimkan aku kembali ke tempat dan waktu di mana niat jahat Chi You berperang!


Ajaib! Sehabis mengucapkan doa ini, tubuh Baigu dan Heigu seketika lenyap dari tempat mereka masing-masing secara bersamaan.


Baigu dan Heigu langsung dikirim oleh Dewi Nu Wa ke waktu dan tempat atau arena di mana niat jahat Chi You berperang.


Baigu dan Heigu sudah berbalik kembali ke tubuh mereka masing-masing dengan penampilan dan kondisi yang sama seperti saat mereka berdua sedang bertarung di dalam hutan itu. Luka di leher mereka masing-masing masih tetap kelihatan.


Akhirnya kita kembali lagi ke tempat ini! kata Baigu gembira.

Heigu mengeluarkan kalung tulang milik Baigu dari kantong bajunya. Melihat kalung tulangnya sudah diuntai kembali seperti semula, hati Baigu sangat gembira.


Heigu lalu mengikatkan kembali kalung tulang itu ke leher Baigu sambil berkata,


Membuka segel di Gunung Dewa Perang merupakan kesalahan fatal yang pernah kulakukan. Aku telah menciptakan bencana besar. Untuk menebus kesalahanku ini, demi menjaga perdamaian abadi di dalam tiga dunia, ayo kita  lenyapkan bersama niat jahat Chi You itu! ajak Heigu dengan penuh semangat.


Baigu meraba kalung tulang di lehernya itu, lalu tersenyum manis memandang Heigu.

Wah, si gunung es sekarang bicaranya banyak sekali. Baiklah, aku akan melakukan pekerjaan yang sulit ini dengan sebaik-baiknya. Kamu sudah kumaafkan! Kata Baigu.


Heigu lalu mengangkat telapak tangannya di depan Baigu. Baigu langsung mengangkat telapak tangannya juga. Telapak tangan kedua orang gadis itu lalu menyatu dan saling menggenggam dengan erat.

Baigu dan Heigu lalu masuk bersama ke dalam kota Jiu Li, tempat di mana rumpun Jiu Li pimpinan Chi You, si Dewa Perang bermukim.


Baigu dan Heigu lalu bersatu hati dan tenaga melawan niat jahat Chi You yang menggila itu. Mereka berdamai dan mengakhiri perselisihan di antara mereka dan bersama-sama menyelamatkan seluruh umat manusia di dunia.

 

T  A  M  A  T

 

**********


Review : ****

 

Parameter Review:

*****     : Hebat

****       : Bagus

***         : Menarik

**           : Biasa-biasa saja

*             : Jelek

 

Sumber Foto: https://sogou.com

 

No comments:

Post a Comment