Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, September 12, 2023

The Power Of Woman 亭亭律立 Kiprah Pengacara Wanita Di Era Republican


Film pendek ini merupakan kolaborasi ke sekian dari CP Shampoo antara Sheng Wei Vivi 圣微 dan Ai Ye 爱野超有味 di bawah besutan sutradara Liu Yun Rui 流云蕊 untuk produk shampoo Adolph .


Seperti biasa karya sutradara Liu ini tetap sarat dengan isu kesetaraan gender yang akhir-akhir ini sering ia tampilkan di dalam beberapa judul film pendek yang ia sutradarai belakangan ini.


Kali ini kisahnya mengambil latar belakang di era republican yang berfokus tentang kisah wanita pengacara yang ingin memperjuangkan dan melindungi hak-hak kaum wanita, baik wanita sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai wanita pekerja.


JUDUL:

THE POWER OF WOMAN – 亭亭律立 (Ting Ting Lu Li).

Tahun: 2023.

Jenis: Film Pendek.

Genre: Film Semi Klasik Keluarga.

Tayang Tanggal: 31 Juli 2023.

Tayang Di: Bilibili.

Bisa Ditonton Di: Bilibili dan Youtube.

Durasi: 05:45 menit.

Sutradara: Liu Yun Rui 流云蕊.

Pemain:

Sheng Wei ViVi 圣微 sebagai Zheng Wan Ting.

Sheng Wei ViVi

Ai Ye Chao You Wei 爱野超有味 sebagai Wen Xiu.

Ai Ye Chao You Wei

Sinopsis:

Seorang wanita berteriak-teriak sambil menarik-narik pakaian suaminya di depan rumah mereka,


Kamu mengambil uangku lagi untuk membeli minuman keras. Itu sisa uang terakhir yang masih kita miliki!



Pria itu lalu menendang wanita itu sambil berteriak,



Dasar perempuan tak berguna. Kamu tidak bisa mencari uang, buat apa kamu masih pulang ke rumah ini? Enyahlah kamu dari sini!



Wanita yang merupakan isteri dari pria itu lalu terjatuh di atas tanah dan hanya bisa memandangi suaminya itu dengan mata tak berdaya. Sehabis mengusir isterinya itu, pria itu lalu masuk  dan menutup pintu rumahnya.


Seorang wanita berpakaian warna merah yang menjinjing bungkusan di tangannya muncul di depan rumah mereka. Melihat si isteri yang duduk mendeprok di atas tanah itu, wanita itu langsung berlari-lari menghampirinya.


Wen Xiu...! seru wanita itu. Ia berjongkok dan meraba wajah si isteri.


Wan Ting..! seru si isteri. 


Wan Ting lalu meraih tangan Wen Xiu dan melihat ada memar di tangannya. Wan Ting lalu berdiri dan menggedor-gedor pintu rumah sambil berteriak-teriak,


Hei pincang, buka pintunya! Kamu cuma bisa melampiaskan kemarahanmu kepada isterimu. Inikah perbuatan pria sejati?


Perempuan tengik! Mentang-mentang kamu seorang pengacara ya? Cepat pergi dari sini! Teriak suami Wen Xiu dari dalam rumah.


Wen Xiu hanya bisa memandang Wan Ting dengan pandangan tak berdaya.


Saat itu di negeri China sedang terjadi pergantian dinasti.


Wan Ting lalu membawa pulang Wen Xiu ke rumahnya.


Aku baru kembali ke China setelah menuntut ilmu di luar negeri. Ketika kembali, ternyata sahabatku sudah menikah dengan seorang pria pemabuk.


Karena aku seorang wanita. Sia-sia aku belajar ilmu hukum selama bertahun-tahun, tapi aku tidak bisa menjadi pengacara di sini dan memperjuangkan keadilan bagi seorang sahabat.


Demikian Wan Ting berpikir di dalam hati.


Wan Ting lalu mengoleskan obat ke tangan Wen Xiu. Wen Xiu lalu menceritakan keadaan dirinya kepada Wan Ting.


Setelah kakinya pincang, ia semakin semena-mena terhadap diriku. Setiap hari dia cuma minum, memukuli dan memarahiku. Coba aku dulu mau mendengarkan nasihatmu untuk meninggalkan dirinya, tentu nasibku tidak akan seperti ini!


Sekarang masih belum terlambat. Aku akan membantumu! Kata Wan Ting.


Tidak, Ting Ting! Aku tidak boleh menyusahkan dirimu lagi. Kamu wanita yang pintar dan mengerti akan hukum. Tapi paling banter kamu cuma bisa menjadi asisten suamimu. Ini saja sudah sangat tidak adil bagimu. Aku tidak mau hanya gara-gara aku, kamu dimarahi lagi oleh suamimu! Kata Wen Xiu.


Wan Ting lalu menarik Wen Xiu ke dalam pelukannya dan berkata,


Jika ia masih menganiaya dirimu, kamu harus berani melawan ya? 


Wen Xiu mengangguk-anggukan kepalanya.

--------------

Wan Ting membantu Wen Xiu mencuci rambut. Wen Xiu bertanya kepada Wan Ting,


Ting Ting, kamu bilang pada suatu hari nanti kaum wanita bisa berdiri setara dengan kaum pria dan wanita tidak akan mengalami kekerasan lagi di dalam hidupnya. Kaum wanita bisa berdiri tegak di depan ruang pengadilan di dalam menyuarakan hak dan keadilan serta hidup bebas menentukan nasib dan idealismenya sendiri?


Hari itu muncul merupakan hasil dari perjuangan. Sebagai kaum wanita kita layak meraih semua itu dan layak untuk mendapatkan yang terbaik! Kata Wan Ting.

-------------

Wan Ting sedang membantu suaminya mengenakan jas. Suaminya sedang bersiap untuk berangkat ke kantor.


Aku sudah memeriksa dokumennya. Perbaikannya sudah ada di dalam sini, kata Wan Ting sambil menyerahkan tas kantor kepada suaminya.


Ada istriku yang membantuku, sidang pada hari ini pasti bisa kumenangkan. Jika kaum wanita bisa menjadi pengacara nanti, kaum pria tentu bakalan menganggur semua. Tapi sayangnya kamu tidak bisa berdiri di depan sidang. Jadi tidak perlu kamu mengikutiku! Kata suaminya. Setelah itu ia pun berangkat kerja.


Wan Ting memandang kepergian suaminya tanpa menjawab apa-apa.

-----------------

Hari itu suami Wan Ting memergoki Wan Ting baru mau pergi ke rumah Wen Xiu.


Kamu mau pergi ke rumah Wen Xiu lagi? Aku sudah bilang padamu jangan pergi lagi ke sana. Sekarang status kita sudah berbeda. Lagipula suami pemabuknya itu kalau sedang kumat gilanya, dia akan mengeluarkan ucapan yang kotor-kotor. Kamu juga harus bisa menjaga martabatku! Kata suami Wan Ting.


Setelah itu suami Wan Ting menggandeng tangan isterinya masuk kembali ke rumah.

---------------

Wan Ting, kelihatannya tirai jendela ini tidak bisa lagi menutupi kilau matamu. Kuharap pada suatu hari nanti tiada seorang pun yang bisa menghalangi cahaya di dalam dirimu! Kata Wen Xiu.

-------------------

Tiga hari kemudian...


Kamu masih berani diam-diam menyembunyikan uang ya? Aku mau minum, kamu tidak mau memberikan uangnya. Kamu mau kabur ya kalau uangnya sudah banyak? Kata suami Wen Xiu sambil mencekik leher isterinya.


Aku menabung untuk membuka usaha menyulam! Kata Wen Xiu.


Saat itu Wan Ting baru tiba di rumah Wen Xiu dan ia mendengar percakapan suami isteri itu. 


Wen Xiu, buka pintunya! Seru Wan Ting sambil menggedor pintu dari luar.


Suami Wen Xiu terus memukuli isterinya. 


Jangan memukulinya lagi! Wen Xiu....Wen Xiu...! Wan Ting terus berteriak-teriak di luar.


Ampunilah aku! teriak Wen Xiu.


Dalam keadaan terjepit, tangan Wen Xiu meraih botol minuman yang langsung dihantamkannya ke kepala suaminya.


Praakkk...! Darah pun mengucur dari kepala suaminya dan menetes jatuh di lantai. Pria itu pun roboh di atas lantai.


Wen Xiu...! seru Wan Ting.


Akhirnya pintu berhasil dibuka oleh Wan Ting dan ia pun masuk ke dalam ruangan. 


Ting Ting...! seru Wen Xiu. Wan Ting cepat menghampiri Wen Xiu dan memeluk sahabatnya itu.


Aku takut! Apakah aku akan masuk penjara? tanya Wen Xiu.


Jangan takut, ada aku di sini. Aku tidak akan membiarkan kamu masuk penjara! Hibur Wan Ting.

-----------------

Wan Ting sedang mempelajari kasus Wen Xiu di dalam ruang kerja, ketika suaminya masuk ke dalam ruangan itu sambil marah-marah.


Dokumen ini....apakah kamu bermaksud ingin membantunya? Tanya suaminya sambil melemparkan seberkas dokumen ke kepala isterinya.


Dia cuma membela diri. Di mana kesalahannya? Tanya Wan Ting.


Dia membunuh suaminya. Buktinya sudah jelas! kata suaminya.


Kuucapkan sekali lagi. Dia cuma membela diri! Seru Wan Ting sambil berdiri.


Suami Wan Ting menarik leher isterinya dan berkata,


Rupanya kamu sangat mempedulikan masalah ini. Apakah kamu pernah tampil di sidang pengadilan? Apakah kamu pernah melihat hakim? Tanpa aku, kamu tidak akan bisa berbuat apa-apa! 


Pria itu lalu mendorong tubuh isterinya dan Wan Ting jatuh terduduk di atas kursi.


Kamu awasi dia baik-baik! Pesan suaminya kepada pembantu, seraya meninggalkan ruangan itu.


Wan Ting lalu merapikan kembali berkas-berkas dokumen itu dan mendekapnya di depan dada sambil merenungkan kembali perkataan suaminya tadi.


Nyonya, anda jangan membuat tuan marah lagi!


Kalau anda membantunya berarti anda telah membuat musuh dengan semua orang!


Wan Ting, dengarkan ibu!

Demikian suara-suara bujukan yang Wan Ting dengar dari orang-orang.


Anggap saja memang kita telah bersalah pada Wen Xiu di dalam kasus ini! Tapi kalau aku tidak menolongnya, lalu siapa? Dia yang hari ini adalah diriku pada esok hari!  Pikir Wan Ting di dalam hati.


Malam itu Wan Ting nekat kabur dari rumah. Ia sudah bertekad di dalam hatinya untuk menyelamatkan hidup Wen Xiu.

--------------------

Wan Ting membuka pintu ruang pengadilan dan masuk ke dalam ruangan itu sambil membawa tas kerjanya sebagai pengacara wanita.

Mulai hari ini, aku akan membuat pengadilan menegakkan kembali semua ketidakadilan yang terjadi di dalam dunia ini! kata Wan Ting di dalam hati.

Zheng Wan Ting, mau apa kamu datang ke sini? Di sini adalah ruang pengadilan. Cepat kamu pulang kembali dan tinggallah baik-baik di dalam rumah! kata suami Wan Ting.


Tapi Wan Ting tidak mempedulikan ucapan suaminya itu dan ia tetap melangkah masuk ke dalam ruangan itu.


Tuan Hakim yang terhormat, tolong izinkan aku untuk memberikan pernyataan. Tiada seorang pun di mata hukum yang bisa......

-------------------

Di bawah ini adalah sekelumit perjalanan dunia hukum di negeri China:


Pada akhir pemerintahan Dinasti Qing:

Pemerintah China memasukkan sistem peradilan modern yang dianut oleh negara barat ke dalam sistem peradilan di dalam negerinya. Akan tetapi pada prakteknya tetap mengesampingkan hak-hak kaum wanita di dalamnya.


Pada tahun 1912:

Pemerintah Republik Rakyat China mengizinkan berlakunya undang-undang tentang praktek Pengacara. Akan tetapi undang-undang ini tidak memperbolehkan kaum wanita untuk menjabat sebagai pengacara, hakim atau profesi lainnya. 


Jadi para wanita di masa ini hanya bisa menyandang statusnya sebagai pengacara tidak resmi di dalam menjalankan aktivitasnya sebagai pengacara dengan menggunakan status sebagai warga negara asing. 


Pada tahun 1927:

Para wanita pengacara tidak resmi ini berjuang keras untuk memulihkan statusnya dan memperjuangkan haknya agar bisa setara dengan kaum pria. 


Mereka bekerjasama dengan banyak pihak di masyarakat akhirnya berhasil membuat pemerintah Republik Rakyat China yang berkedudukan di Nanjing merevisi undang-undang tentang praktek pengacara yang berlaku di masa itu. 


Undang-undang yang baru ini mengizinkan kaum wanita untuk menjadi pengacara, hakim dan profesi hukum lainnya dan memungkinkan para pengacara wanita menjalankan profesinya secara resmi dan bebas.


Walaupun sejarah kaum wanita boleh menjalankan profesinya di bidang hukum sebagai pengacara baru 100 tahun lamanya, akan tetapi saat ini sudah semakin banyak jumlahnya kaum wanita yang memilih untuk terjun di dunia hukum yang menjalankan profesinya atas dasar rasa keadilan dan iba hati. 


Dengan perjuangan mereka ini, diharapkan akan semakin banyak hak-hak orang yang terlindungi, baik kaum wanita maupun kaum pria.

------------------

Wan Ting...! 

Wan Ting menengok ke belakang. Ternyata yang memanggilnya adalah Wen Xiu.

Kedua orang wanita ini pun saling berlari dan berpelukan....


T  A  M  A  T


************


Review : ****


Parameter Review:

*****    : Hebat
****      : Bagus
***        : Menarik
**          : Biasa-biasa saja
*            : Jelek


Sumber Foto: https://sogou.com




No comments:

Post a Comment