Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday, March 18, 2021

Raya And The Last Dragon Film Animasi Disney Dengan Latar Belakang Setting Asia Tenggara


Raya and the Last Dragon adalah film animasi fantasi produksi Walt Disney Pictures yang dibuat dengan latar belakang setting Asia Tenggara.

Film ini merupakan film animasi ke-59 yang diproduksi oleh studio. Film ini disutradarai oleh Don Hall dan Carlos López Estrada, diproduseri oleh Osnat Shurer dan Peter Del Vecho, skenarionya ditulis oleh Qui Nguyen dan Adele Lim, serta tata musiknya dikomposeri oleh James Newton Howard.

Raya And The Last Dragon

Film ini menampilkan pemeran yang didominasi oleh para artis dari benua Asia-Amerika, termasuk para pengisi suaranya oleh Kelly Marie Tran sebagai Raya dan Awkwafina sebagai Sisu, sang naga tituler, bersama dengan Izaac Wang, Gemma Chan, Daniel Dae Kim, Benedict Wong, Sandra Oh, Thalia Tran, Lucille Soong, dan Alan Tudyk.

Raya and the Last Dragon secara teatrikal dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 05 Maret 2021 oleh Walt Disney Studios Motion Pictures dalam format 2D, 3D, Dolby Cinema, dan IMAX standar. Rilisan film tersebut juga tersedia secara bersamaan di situs streaming Disney+ dengan Akses Premier, sebagai tanggapan atas dampak negatif pandemi COVID-19 di bioskop di seluruh Amerika Serikat dan negara lainnya, di mana banyak di antaranya yang tetap tutup.

Raya And The Last Dragon

Film ini telah meraup penghasilan sebesar USD 54 juta di seluruh dunia, menjadikannya film dengan pendapatan kotor tertinggi ke-8 pada tahun 2021.

Film juga menerima ulasan positif dari para kritikus, dengan rating 94% dari situs Rotten Tomatoes yang memberikan review sebagai film animasi yang indah dengan penyulih suara yang terampil.

Raya And The Last Dragon

Film ini berlatarbelakang cerita di negeri fantasi bernama Kumandra, yang terinspirasi oleh budaya di negara Asia Tenggara seperti Brunei, Singapura, Laos, Thailand, Timor-Leste, Kamboja, Vietnam, Myanmar, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. 

Sebelum film dibuat, pihak Studio telah melakukan penelitian yang seksama mengenai latarbelakang ceritanya. Para pembuat film dan tim produksi melakukan perjalanan ke semua negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan pengecualian mereka tidak mengikutsertakan negara Myanmar, Malaysia, Singapura, dan Brunei.

Raya And The Last Dragon

Artis Thailand Fawn Veerasunthorn bertindak sebagai Penanggungjawab cerita untuk film tersebut. Para pembuat film membentuk Southeast Asia Story Trust, yakni sebuah tim kolektif yang terdiri dari para Konsultan Budaya untuk film tersebut, termasuk Dr. Steve Arounsack, seorang Profesor Antropologi Lao di California State University, Stanislaus.

James Newton Howard menggubah musik untuk film Raya and the Last Dragon. Film ini menandai ke-4 kalinya beliau membuat musik animasi untuk Walt Disney Animation Studios, yang sebelumnya beliau sudah menelurkan karyanya di film Dinosaur, Atlantis: The Lost Empire dan Treasure Planet. Skor musik tersebut dirilis pada tanggal 26 Februari 2021. Sedangkan Jhene Aiko ditunjuk untuk menulis dan menggubah lagu untuk bagian ending song yang berjudul Lead the Way.

Raya And The Last Dragon

Pada tanggal 02 Maret 2021, Disney Studios Filipina mengumumkan, bahwa penyanyi Filipina KZ Tandingan akan menyanyikan lagu berbahasa Filipina pertama milik Disney yang berjudul Gabay yang berarti Guide dalam Bahasa Inggris.

Lagu Lead the Way versi Filipina, juga akan menjadi bagian dari soundtrack film ini. Allie Benedicto, kepala pemasaran studio Disney Filipina mengatakan, bahwa Gabay adalah lagu Disney pertama yang dinyanyikan dalam Bahasa Filipina.

Raya And The Last Dragon

Raya and the Last Dragon awalnya dijadwalkan untuk dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 25 November 2020, namun karena pandemi COVID-19, rilis film ditunda hingga akhirnya dirilis pada tanggal 05 Maret 2021, bersamaan dengan peluncuran film tersebut secara bersamaan di Disney+ dengan Akses Premier pada hari yang sama.

Raya and the Last Dragon dijadwalkan akan dirilis oleh Walt Disney Studios Home Entertainment dengan format Digital HD pada tanggal 2 April 2021, dan dalam format DVD, Blu-ray, dan Ultra HD Blu-ray pada tanggal 18 Mei 2021.

Raya And The Last Dragon

JUDUL:

RAYA AND THE LAST DRAGON.

Tahun: 2021.

Genre: Film Animasi – Fantasi.

Produksi: Walt Disney Pictures.

Sutradara: Don Hall dan Carlos López Estrada.

Tayang Tgl.: 05 Maret 2021.

Para Pengisi Suara Di Film Ini:

Kelly Marie Tran sebagai Raya, putri pejuang yang galak dan pemberani di Negeri Heart, Kumandra yang telah dilatih untuk menjadi Penjaga Permata Naga. Untuk mengembalikan kedamaian di negeri Kumandra, Raya memulai pencarian terhadap naga terakhir.

Kelly Marie Tran sebagai Raya

Awkwafina sebagai Sisu, naga air muda yang konyol yang merupakan naga terakhir yang masih hidup.

Awkwafina sebagai Sisu, Sang Naga

Izaac Wang sebagai Boun, seorang anak berusia 10 tahun yang karismatik dan pemilik Shrimporium, sebuah restoran perahu di negeri Tail.

Izaac Wang sebagai Boun

Gemma Chan sebagai Namaari, putri pejuang dari negeri Fang yang adalah musuh dari Raya. Jona Xiao menyuarakan Namaari muda.

Gemma Chan sebagai Namaari

Daniel Dae Kim sebagai Benja, Pemimpin Negeri Heart di Kumandra yang merupakan ayah dari Raya.

Daniel Dae Kim sebagai Benja

Benedict Wong sebagai Tong, prajurit raksasa yang tangguh dari Negeri Spine.

Benedict Wong sebagai Tong

Sandra Oh sebagai Virana, ibu Namaari dan Kepala Suku dari Negeri Fang.

Sandra Oh sebagai Virana

Thalia Tran sebagai Little Noi, seorang Bayi Penipu dari Negeri Talon.

Thalia Tran sebagai Little Noi

Lucille Soong sebagai Dang Hu, Kepala Suku dari Negeri Talon.

Alan Tudyk sebagai Tuk Tuk, teman terbaik dari Raya yang merupakan binatang peliharaan dan tunggangan dari Raya yang merupakan campuran dari armadillo dan kutu pil. 

Alan Tudyk sebagai Tuk Tuk

Sinopsis:

Kumandra adalah sebuah negeri yang makmur yang diamuk oleh Druun, roh jahat yang bisa membuat orang menjadi batu. Druun berkembang biak setelah menyerap kekuatan dan daya hidup dari manusia.

Negeri Kumandra dilindungi oleh Naga. Naga Kumandra menggunakan sihir mereka yang tersisa untuk membuat sebuah batu permata untuk menangkal Druun dan menghidupkan kembali semua orang. Akan tetapi naga-naga ini akhirnya berubah menjadi batu permata itu sendiri.

Raya And The Last Dragon

Perebutan kekuasaan terhadap batu permata tersebut membuat negeri Kumandra terpecahbelah menjadi beberapa negeri kecil, berdasarkan lokasi tempat tinggal mereka di sepanjang sungai raksasa yang menyerupai naga, yaitu tanah/negeri Fang, Heart, Spine, Talon, dan Tail.

500 tahun kemudian, Benja Pemimpin Suku dari negeri Heart telah melatih putrinya, Raya untuk menjaga batu permata dan berusaha meyakinkan para suku dari negeri lainnya agar mau berdamai dan bersatu kembali menjadi negeri Kumandra seutuhnya.

Selama pesta di antara kelima suku, Raya mengajak Namaari, putri dari Virana, Kepala Suku dari negeri Fang dan menunjukkan kepadanya lokasi penyimpanan dari  batu permata tersebut.

Raya And The Last Dragon

Ketika Suku Fang mencoba untuk mencuri permata itu, perkelahian pun pecah di antara mereka, yang mengakibatkan kehancuran dari batu permata tersebut menjadi 5 keping. Ke-5 suku itu akhirnya berhasil mendapatkan masing-masing 1 keping permata.

Druun tiba-tiba muncul kembali saat suku-suku itu sedang mencuri potongan permata, dengan Benja akhirnya menjadi korban. Sebelum Benja menjadi batu, Ia sempat melemparkan Raya ke sungai sehingga jiwa Raya pun berhasil diselamatkan.

Selama enam tahun berikutnya, Raya berusaha menemukan Sisu, seekor naga yang dikatakan telah menciptakan batu permata tersebut dan merupakan satu-satunya naga yang masih hidup, untuk membantunya menyatukan kembali kepingan permata yang telah hilang.

Monyet-Monyet Noi

Usaha Raya berhasil. Ia berhasil menemukan Sisu. Sisu lalu membantu Raya menemukan kembali kepingan-kepingan batu permata yang hilang tersebut.

Mereka berhasil menemukan kepingan permata kedua di sebuah kuil di negeri Tail yang telah hancur. Akan tetapi Namaari dan sukunya berusaha menggagalkan usaha Raya. Di sini juga Raya bertemu dengan Boun, seorang anak laki-laki pemilik sebuah perahu dan mereka pun bersahabat. Boun pun ikut bersama Raya dalam misinya.

Mereka tiba di negeri Talon untuk mencari kepingan permata ketiga, di mana Raya bertemu dengan si bayi penipu, yaitu Noi dan trio temannya yang mirip monyet. Dengan bantuan teman-temannya ini, Raya pun berhasil mendapatkan permata ketiga.

Raya And The Last Dragon

Kelompok ini lalu tiba di negeri Spine, di mana Raya dan Sisu bertemu dengan Tong, seorang pejuang yang menakutkan dan satu-satunya yang selamat dari desa itu.

Raya menceritakan kisah tentang Sisu kepada Tong yang lalu menyerahkan batu permata ke-4 kepada Raya.

Saat mereka semakin dekat dengan negeri Fang, Sisu menyarankan untuk meminta permata terakhir daripada mencurinya. Ketika Raya menolak, Sisu membawa Raya kembali ke negeri Heart dan menceritakan bagaimana Ia dipercayai oleh saudara-saudara naganya untuk menyelamatkan Kumandra.

Raya And The Last Dragon

Raya mengalah dan memutuskan untuk memberikan liontin naganya kepada Namaari sebagai persembahan perdamaian untuk menyelesaikan misinya. Raya dan Sisu bertemu secara pribadi dengan Naamari. Akan tetapi Namaari mengancam akan menembak mereka. Sisu mencoba membujuknya. Raya yang khawatir Namaari menembak Sisu lalu melepaskan tembakan kepada Namaari. Namaari yang kaget secara tidak sengaja melepaskan tembakan kepada Sisu dan Sisu pun terjatuh ke dalam sungai yang mulai mengering dan lenyap.

Negeri Fang sedang diserang oleh Druun, saat Raya masuk ke dalam istana untuk menghadapi Namaari yang tengah berduka atas kehilangan ibunya. Keduanya bertarung sementara teman-teman Raya menyelamatkan orang-orang dari Druun.

Raya And The Last Dragon

Raya bersiap untuk membunuh Namaari, akan tetapi tiba-tiba Raya teringat akan perkataan Sisu tentang sikap untuk saling mempercayai itu dan menyadarkan Raya bahwa perkataan Sisu adalah benar belaka.

Saat Druun hampir menghampiri mereka, Raya memberi tahu teman-temannya, bahwa mereka perlu menyatukan kembali batu permata itu, akan tetapi teman-temannya menolak untuk memaafkan Namaari.

Untuk menunjukkan keyakinannya, Raya memberikan kepada Namaari permatanya sendiri dan membiarkan Druun menjadikannya batu. Teman-temannya pun satu demi satu mengikuti perbuatan Raya, menyerahkan permata mereka masing-masing kepada Namaari. Mereka pun satu demi satu berubah menjadi batu.

Raya And The Last Dragon

Namaari tersentuh atas tindakan Raya dan teman-temannya ini. Ia pun mengumpulkan ke-5 batu permata itu dan menyatukan mereka kembali menjadi sebuah bola permata. Setelah itu Namaari pun berubah menjadi batu.

Dengan bola permata yang menyatu kembali, Druun pun berhasil dikalahkan dan semua orang berhasil dihidupkan kembali, termasuk Sisu dan naga-naga lainnya.

Semua orang sekarang dapat bersatu kembali dengan orang-orang yang mereka cintai, termasuk Raya dan ayahnya.

Raya And The Last Dragon

Naga-naga dan semua suku akhirnya berkumpul di negeri Heart untuk merayakan kemenangan bersama dan semua suku bersatu kembali di dalam sebuah negeri yang utuh, yaitu negeri Kumandra.

Review:

Salut untuk Disney, mau mengangkat kisah dengan latar belakang budaya Asia Tenggara !

Raya And The Last Dragon

Kalau dilihat dari penampilan karakternya, memang penggambarannya mirip-mirip sih dengan budaya di zaman kerajaan nusantara kuno dulu. Dari model ikat rambut dan baju yang dikenakan juga kulit mereka yang berwarna coklat. Jika kita menengok kembali sejarah Indonesia di zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dulu, yah begitulah penampilan orang-orangnya.

Seperti biasa film animasi Disney itu sinematografinya selalu indah dan menawan dengan warna-warna yang semarak. 

Raya And The Last Dragon

Karakter-karakter pendukungnya juga dibuat dengan lucu dan menarik, seperti Tuk Tuk binatang tunggangan Raya dan si bayi Noi yang nakal tapi lucu. Hal ini membuat film terasa cukup menghibur. Jadi penonton bisa dibuat tersenyum dan tertawa melihat tingkah lucu yang menggemaskan dari karakter-karakter ini. Si Naga Sisu juga cukup lucu dengan tingkahnya yang konyol-konyol serius itu.

Raya sendiri merupakan karakter yang cukup menarik. Ia mirip dengan tokoh Merida dalam film animasi Disney sebelumnya, yaitu Brave, yaitu seorang gadis pemberani yang kuat, berjiwa ksatria dan cinta tanah air. Dia bukanlah Putri Disney yang halus, lembut dan cantik, melainkan kebalikannya, Ia merupakan seorang gadis pejuang yang menjadi pahlawan bagi bangsanya.

Raya And The Last Dragon

S-Mov cukup merekomendasi film ini sebagai salah satu film animasi unggulan yang tak boleh dilewatkan oleh para pecinta film blockbuster Hollywood.

Jadi kalian harus menonton film ini, ya !

Note:

Sumber Foto: https://sogou.com

 

********

Review : ****

Parameter Review:

*****     : Hebat

****       : Bagus

***         : Menarik

**           : Biasa-biasa saja

*             : Jelek

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment