Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, March 19, 2021

The Mauritanian Film Yang Diangkat Dari Kisah Nyata Guantanamo Diary

The Mauritanian

The Mauritanian adalah film drama tentang hukum yang disutradarai oleh Kevin Macdonald berdasarkan skenario yang ditulis oleh M.B. Traven, Rory Haines dan Sohrab Noshirvani yang diadaptasi dari sebuah buku berjudul Guantánamo Diary yang ditulis oleh Mohamedou Ould Slahi yang terbit pada tahun 2015.

Buku tersebut menceritakan kisah nyata tentang pengalaman Mohamedou Ould Slahi yang dipenjara selama 14 tahun tanpa dakwaan di Kamp Tahanan Teluk Guantanamo, Kuba.

The Mauritanian

Film ini dibintangi oleh sederetan pemain watak kawakan yang kemampuan aktingnya tidak perlu diragukan lagi, seperti Jodie Foster, Tahar Rahim, Shailene Woodley, dan Benedict Cumberbatch.

Film The Mauritanian dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 12 Februari 2021 oleh STXfilms. Film ini juga akan ditayangkan perdana di Amazon Prime Video pada tanggal 01 April 2021.

Meskipun penampilan Tahar Rahim dan Jodie Foster mendapatkan pujian, film ini mendapat review dan kritikan beragam dari para Kritikus.

The Mauritanian

Pada ajang penghargaan Golden Globe Awards ke-78, Tahar Rahim dan Jodie Foster berhasil mendapatkan nominasi untuk penghargaan Aktor Film Drama Terbaik dan Aktris Pemeran Pendukung Terbaik untuk Film Drama, dengan kemenangan bagi Jodie Foster.

Pada ajang penghargaan British Academy Awards ke-74, film ini juga berhasil meraih 5 buah nominasi, termasuk kategori Film Terbaik.

Situs Review Film Rotten Tomatoes memberikan rating sebesar 73% dengan review positif dari para Kritikus. Situs ini menyebut, bahwa film The Mauritanian meskipun diadaptasi dari kisah nyata yang begitu frustrasional, akan tetapi permainan Tahar Rahim berhasil membuatnya begitu inspirasional. 

The Mauritanian

JUDUL:

THE MAURITANIAN.

Tahun: 2021.

Genre: 

Film Drama – Kisah Nyata.

Distributor: STX Films.

Sutradara: Kevin Macdonald.

Cerita diadaptasi dari buku kisah nyata Guantanamo Diary karya Mohamedou Ould Slahi.

Pemain:

Jodie Foster sebagai Nancy Hollander.

Jodie Foster Sebagai Nancy Hollander

Tahar Rahim sebagai Mohamedou Ould Slahi.

Tahar Rahim sebagai Mohamedou Ould Slahi

Shailene Woodley sebagai Teri Duncan.

Shailene Woodley Sbg Teri Duncan

Benedict Cumberbatch sebagai Letkol. Stuart Couch.

Benedict Cumberbatch sbg Letkol. Stuart Couch

Zachary Levi sebagai Neil Buckland.

Sinopsis:

Film ini menceritakan tentang kisah Mohamedou Ould Slahi (Tahar Rahim), seorang pria berkebangsaan Mauritania yang ditangkap pada bulan November 2001 oleh pemerintah Amerika Serikat atas dugaan terlibat dalam peristiwa tragedi serangan terhadap Gedung WTC, Amerika pada tanggal 11 September 2001. Slahi diduga sebagai orang yang merekrut pilot yang mengemudikan pesawat yang menabrak Gedung WTC tersebut.

Slahi diinterogasi oleh pihak kepolisian Mauritania dan pihak FBI dan ditahan selama 5 bulan di penjara Yordania sebelum kemudian dipindahkan  ke penjara di Kamp Tahanan Teluk Guantanamo, Kuba milik angkatan militer Amerika tanpa dakwaan atau diadili di persidangan.

The Mauritanian

Pada bulan Februari 2005, pemerintah AS memberikan kesempatan bagi para tahanan untuk mendapatkan bantuan hukum.

Kesempatan ini menarik minat Pengacara kontroversial bernama Nancy Hollander (Jodie Foster) untuk menjadi Penasihat Hukum Slahi. Hollander dikenal sebagai Pengacara  yang lihai yang sering memberikan bantuan hukum kepada para tawanan politik yang membutuhkan keadilan. Hollander merasa kasus Slahi ini ada kejanggalan.

Dalam keadaan putus asa kehilangan semua harapan dan frustrasi, Slahi menemukan pembelaan dari  Nancy Hollander dan asistennya, Teri Duncan (Shailene Woodley). Di depan Hollander, Slahi bersikeras menolak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya dan tetap mengaku dirinya tidak bersalah dan tidak pernah melakukan perbuatan yang dituduhkan kepadanya. 

Hollander pun berhasil meyakinkan Slahi untuk berjuang mendapatkan keadilan dan menuntut pemerintah AS.

Karena tidak bisa berlama-lama berdiskusi di penjara, Hollander meminta Slahi untuk menuliskan semua pengalamannya di penjara dalam bentuk dokumen untuk dipelajari oleh Hollander agar dari sini Ia bisa memahami kasusnya dengan lebih baik. Permintaan ini dipenuhi oleh Slahi yang kebetulan menyenangi pekerjaan menulis.

The Mauritanian

Sementara itu dari pihak pemerintah, telah ditunjuk seorang Pengacara Militer bernama Letkol. Stuart Couch (Benedict Cumberbatch) yang akan menjadi Jaksa Penuntut dalam persidangan kasus Slahi. Seperti juga dengan Hollander, Stuart Couch juga segera mempelajari kasus Slahi untuk membuktikan kejahatan Slahi.

Di saat mereka mempelajari kasus Slahi, Hollander dan Teri mendapatkan bukti dari dokumen-dokumen hasil interogasi yang tersimpan di dalam arsip di Kamp Tahanan Guantanamo, bahwa Slahi telah menandatangani dokumen yang isinya menyatakan, bahwa Slahi telah mengakui perbuatannya.

Kenyataan ini membuat Teri menjadi amat marah dan kecewa terhadap Slahi. Gadis ini pun memutuskan untuk mundur dari kasus ini. Sebaliknya, Hollander tetap bersikukuh dengan keputusannya untuk tetap membela kasus Slahi sampai selesai, karena Ia juga penasaran kenapa Slahi membohongi mereka.

Hollander pun mengkonfrontasikan masalah ini di depan Slahi. Ia mendesak Slahi agar mau bersikap jujur dan terbuka kepadanya. Karena terdesak, Slahi pun akhirnya mengaku, bahwa Ia terpaksa menandatangani pengakuan bersalah karena Ia berada di bawah ancaman. Apa yang tertulis di dalam dokumen hasil interogasi tersebut adalah bukti palsu yang direkayasa oleh pihak pemerintah.

The Mauritanian

Rupanya Jaksa Militer Stuart Couch juga mencium sesuatu yang janggal dalam kasus ini. Hollander dan Stuart Couch pun berusaha untuk menemukan dokumen asli hasil interogasi yang disimpan oleh pemerintah di dalam sebuah tempat rahasia.

Setelah kedua Penasihat Hukum ini menemukan dokumen yang asli, mereka pun terkejut. Mereka menemukan adanya konspirasi yang mengejutkan yang dilakukan oleh pihak pemerintah AS.

Memang betul Slahi dipaksa untuk menandatangani dokumen pengakuan palsu tersebut. Slahi mengalami penyiksaan dan kekejaman di luar batas perikemanusiaan selama di Kamp Tahanan Guantanamo dalam kurun waktu yang lama. Slahi juga mengalami pelecehan sadis yang dilakukan oleh seorang wanita sipir penjara yang wajahnya ditutup oleh sehelai topeng. Akan tetapi semua siksaan tersebut tetap tidak bisa memaksa Slahi untuk mengaku.

Karena sudah tak tahu lagi bagaimana harus menyiksa Slahi agar mengaku. Para penyiksa itu lalu mengancam akan memasukkan Ibunya Slahi ke dalam penjara Guantanamo. Mereka juga mengancam akan melecehkan Ibunya Slahi di dalam penjara yang tidak ada kaum wanita satu pun.

Mendengar ancaman ini, Slahi pun menjadi ketakutan dan akhirnya Ia pun menyerah. Ia pun dipaksa menandatangani pengakuan tersebut yang akhirnya menjadi bukti palsu yang akan dipakai untuk menjerat Slahi di penjara seumur hidup.

The Mauritanian

Dengan adanya bukti ini, Hollander pun selangkah lebih maju dan Ia berhasil membawa kasus Slahi ke sidang pengadilan. Sedangkan Jaksa Penuntut, Stuart Couch memutuskan untuk mundur sebagai Jaksa Penuntut karena Ia merasa Slahi tidak bersalah dan Ia juga tidak mau melanggar hati nuraninya dengan menuntut orang yang tidak bersalah.

Dalam persidangan, Hollander dan Slahi berhasil meyakinkan majelis hakim dan kasus ini berhasil dimenangkan oleh mereka. Slahi yang sudah 7 tahun mendekam di penjara Guantanamo ini dinyatakan tidak bersalah.

Seharusnya Slahi bisa bebas setelah persidangan selesai, akan tetapi pihak pemerintah Presiden Obama menolak keputusan ini dan mengajukan banding.

Sayangnya di sidang pengadilan banding, Majelis Hakim memenangkan pihak pemerintah dan Slahi pun batal untuk bebas.

Hollander dan Teri masih terus mendampingi Slahi sebagai Penasihat Hukum dan terus mengawal kasus ini. Hollander menyarankan agar Slahi menuliskan kasus ini ke dalam sebuah buku. Mereka membantu Slahi menerbitkan bukunya itu, yang dikenal dengan judul Guantanamo Diary yang isinya merupakan buku harian kumpulan kisah nyata kehidupan Slahi di dalam penjara Guantanamo.

Buku 'Guantanamo Diary' Karya Mohamedou Ould Slahi

Setelah itu Slahi masih mendekam 7 tahun lagi di penjara Guantanamo, sampai akhirnya Ia dibebaskan secara murni. Slahi telah menjalani kehidupan penjara di Kamp Guantanamo total selama 14 tahun lamanya !

Untuk membebaskan Slahi, Hollander terus berjuang selama 14 tahun, baru bisa mendapatkan keadilan dan akhirnya Slahi pun dibebaskan. Mungkin pemerintah AS malu dengan terbitnya buku Slahi ini. Buku Slahi ini menjadi best seller di mana-mana.

Walaupun begitu, pihak pemerintah AS tidak pernah meminta maaf kepada Slahi, juga tidak ada pernyataan atau klarifikasi satu pun terhadap kasus ini.

Pengalaman mengerikan selama di Kamp Tahanan Guantanamo tidak membuat Slahi menjadi patah iman. Ia tetap seorang muslim yang taat dan rajin beribadah.

Setelah bebas, Slahi lalu pulang kembali ke Mauritania. Slahi juga tidak pernah bertemu kembali dengan Ibunya, karena Ibunya sudah keburu meninggal dunia sewaktu Slahi di penjara. Setelah beberapa waktu, Slahi lalu menikah dengan seorang Pengacara dari Inggris dan mereka memiliki seorang anak.

The Mauritanian

Di akhir post credit scene, diperlihatkan beberapa adegan video dokumenter dari Mohamedou Ould Slahi yang asli, ketika Ia pulang kembali ke Mauritania, di mana Ia disambut oleh banyak orang. Ia juga memperlihatkan bukunya kepada semua orang. Ia juga memberikan hadiah kenang-kenangan kepada Pengacaranya, Nancy Hollander dan asistennya, Teri Duncan sebagai penghargaan atas kebaikan dan jasa mereka.

Film ini bagus dan memang layak untuk mendapatkan penghargaan. Para pemeran utamanya juga pantas menerima penghargaan. Saat film ini memperoleh penghargaan dan beberapa nominasi di ajang penghargaan Golden Globe Awards,  S-Mov juga merasa pantas.

Kisah di film ini mengejutkan, mengerikan sekaligus juga mengharukan. Bahwa keadilan itu memang teramat mahal harganya, tapi tetap layak untuk diperjuangkan. Karena di balik usaha yang keras selalu tersimpan buah yang manis ! 

Note:

Sumber Foto: https://sogou.com

 

********

Review : ****

Parameter Review:

*****     : Hebat

****       : Bagus

***         : Menarik

**           : Biasa-biasa saja

*            : Jelek

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment