Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday, April 22, 2024

Review Anime Maria Sama Ga Miteru

Maria-Sama Ga Miteru atau yang lebih dikenal dengan nama Marimite Ini adalah anime GL pertama yang aku review. Bukan anime GL pertama yang aku tonton sih, tapi aku tertarik untuk meluangkan waktu me-review anime ini, karena aku merasa anime GL ini sangat menarik untuk dibahas.

Anime ini dibuat berdasarkan cerita pendek berseri yang ditulis oleh Oyuki Konno pada tahun 1997. Cerita pendek ini lalu diterbitkan menjadi light novel berseri oleh Shueisha di bawah bendera Majalah Cobalt Imprint sejak bulan April 1998 sampai dengan bulan April 2012. Ilustratornya adalah Reine Hibiki. Light novel ini dibuat di dalam 37 volume, termasuk 2 edisi spesial. Di dalam 37 volume ini juga ada diselipkan sejumlah chapter yang isinya merupakan cerita sampingan atau side story yang menarik yang menceritakan tentang kisah tentang tokoh-tokoh pendukung di dalam light novel ini.

Genre dari anime ini adalah Class S yang intinya menceritakan tentang kisah yang berfokus pada hubungan pertemanan, persaudaraan dan kasih sayang yang sangat kuat secara emosional antara senpai dan kohai atau antara senior dan junior yang kedua-duanya adalah wanita, tapi kasih sayang di sini bukan yang menjurus pada hubungan romance secara sxksual.

Kisah Maria-Sama Ga Miteru ini menceritakan tentang para siswi SMU Katholik Lillian Girls' Academy, Tokyo, Jepang yang semua muridnya adalah wanita.

Kisahnya lebih berfokus pada interaksi antara tokoh-tokoh di dalamnya daripada alur cerita. Ketika cerita dimulai, Yumi Fukuzawa, seorang siswi tahun pertama di Lillian sedang berdoa di depan patung Bunda Maria di dekat pintu masuk sekolah, ketika dia tiba-tiba didekati oleh seorang siswi tahun kedua yang cantik dan cool bernama Sachiko Ogasawara yang mendadak merapikan pita seragam Yumi.


Dari sinilah cerita mulai bergulir.

Sebagian besar kisah Maria-Sama Ga Miteru ini berkisar pada peristiwa di dalam Dewan Yamayuri yang di sini dikenal sebagai OSIS. Dewan Yamayuri bertemu dan rapat di sebuah gedung bernama Rose Mansion yang berlokasi di dalam sekolah.

Gedung ini terdiri dari dua lantai, termasuk ruang pertemuan di lantai dua. Dewan Yamayuri sendiri beranggotakan tiga orang anggota utama yang diberi nama Rosa atau bunga mawar.


Rosa Foetida, Rosa Gigantea dan Rosa Chinensis. Nama-nama ini diambil berdasarkan warna dari bunga mawarnya, yaitu Mawar Kuning  adalah Rosa Foetida, Mawar Putih adalah Rosa Gigantea dan Mawar Merah adalah Rosa Chinensis.

Karena betapa pentingnya ketiga orang Rosa atau Rose di dalam pengembangan aktivitas para siswi di sekolah. Mereka-mereka yang menjadi anggota atau keluarga kecil dari salah satu keluarga mawar tersebut akan menerima warisan fungsional berdasarkan ajaran dari para pendahulunya yang disebut dengan nama grandes sœurs, untuk mengambil posisi di dalam keadaan tertentu .


Dengan cara ini, ada pelindung yang diakui dari generasi ke generasi dari anggota keluarga Rose. Namun, setelah lulus, para mantan Dewan Yamayuri ini masih dapat terus berpartisipasi secara adil di dalam acara-acara yang berkaitan dengan keluarga mereka, seperti yang ditunjukkan di dalam novel.

Mawar atau Rosa adalah tiga anggota senior dari Dewan Yamayuri. Meskipun secara umum semua anggota Dewan Yamayuri juga dapat disebut sebagai mawar. Seorang Rosa bisa membuat keputusan penting di dalam kelompok ini, karena dia memiliki kendali atas OSIS.

Kandidat untuk posisi Rosa tersebut yang berlangsung sepanjang tahun ajaran, dipilih melalui pemilihan. Siswi mana pun dapat berkompetisi untuk menjadi seorang Rosa, meskipun posisi tersebut biasanya diberikan kepada para en bouton atau bunga mawar yang mungil (bahasa Prancis).

Para petite sœur (adik junior) dari Rosa yang disebut dengan en bouton ini secara resmi dianggap sebagai bagian dari Dewan Yamayuri, begitu pula dengan petite sœur dari para en bouton, jika dia memilikinya.


Di dalam sistem pendidikan di Akademi Lillian, 3 orang murid senior yang menjabat sebagai 3 orang Rosa ini harus menunjuk seorang siswi sebagai en bouton-nya masing-masing. Siswi yang dipilih ini haruslah siswi yang kelasnya di bawah mereka.

Umumnya para en bouton ini adalah asisten dari para Rosa. Mereka inilah yang melaksanakan rencana yang dibahas dan diputuskan oleh para Rosa.

Meskipun jabatan Rosa di Dewan Yamayuri secara tradisional akan diberikan kepada para en bouton-nya atau akan dilanjutkan oleh para en bouton-nya, setelah para Rosa ini sudah lulus dari akademi Lillian, akan tetapi jabatan tersebut tetap merupakan jabatan yang dapat dicalonkan oleh siapa saja. Tapi biasanya para en bouton ini selalu terpilih kembali oleh para siswi di sekolah.

Saat para Rosa sudah lulus dari sekolah, en bouton merekalah yang akan menggantikan kedudukan mereka sebagai Rosa. Dan Rosa baru ini diharuskan untuk memilih en bouton baru lagi sebagai petite sœur mereka. Demikian seterusnya terjadi pergantian generasi dari tahun ke tahun.

Lalu kriteria seperti apa agar bisa terpilih menjadi petite sœur dari seorang Rosa?


Biasanya para Rosa memiliki kriteria mereka masing-masing di dalam memilih petite sœur mereka. Ada yang menyeleksi dari prestasi akademik, penampilan, aktivitas atau bahkan tanpa ada kriteria khusus sama sekali, bisa saja seseorang terpilih, itu karena sang Rosa ini menyukai kepribadian dari si petite soeur-nya ini.

Contohnya adalah Yumi Fukuzawa ini. Yumi dipilih oleh Sachiko Ogasawara yang saat itu masih menjabat sebagai Rosa Chinensis en bouton sebagai petite soeur-nya.


Apakah Yumi seorang siswi yang menonjol di sekolah? Tidak! Ia bukanlah seorang siswi yang prestasi akademiknya sangat bagus. Ia juga tidak masuk atau menjadi anggota dari grup mana pun di sekolah. Yumi ini juga tidak punya prestasi yang menonjol di bidang apa pun. Tidak, Yumi ini adalah seorang siswi yang biasa-biasa saja.

Lalu kenapa Sachiko yang putri orang kaya, cantik, anggun, menonjol, berprestasi dan seorang siswi idola di akademi Lillian sampai memilih Yumi sebagai petite soeur-nya?


Itu karena ada sebuah peristiwa tak terduga yang melatarbelakanginya dan karena Sachiko begitu melihat wajah Yumi, dia langsung menyukai gadis kecil ini.

Kenapa bisa begitu?

Itu karena Yumi ini berwatak polos, jujur, terbuka dan ceria. Gadis cilik ini juga lucu dan menggemaskan. Saking polosnya wajah Yumi ini selalu mencerminkan apa yang ada di dalam hatinya secara terang-terangan. Jadi wajah Yumi ini bagaikan telaga yang airnya bersih, bening dan jernih. Sekali melihat ekspresi wajahnya, orang-orang sudah tahu apa perasaan Yumi yang sebenarnya.


Di samping itu Yumi ini sangat perhatian dan friendly kepada siapa pun dan bisa bergaul dengan siapa saja. Jadi Sachiko mengagumi kepribadian Yumi yang hangat ini.

Kepribadian kedua orang gadis ini sangat bertolak-belakang. Jadi di sini terjadi interaksi yang indah dan menarik di antara kedua orang gadis ini. Sachiko menyayangi Yumi dan Yumi memuja Sachiko.

Oke, apakah hal ini menjurus kepada hal-hal yang berbau romantis? Pada hakikatnya, iya kalau menurut aku. Hal ini kentara dari sikap dan tindak tanduk mereka. Tapi tentu saja di sini romantisnya bukan seperti romantisnya percintaan antara seorang pria dengan wanita, melainkan romantisnya kasih sayang antara seorang kakak senior dan adik junior.

Nah, inilah kekuatan dari kisah romance bergenre Class S ini. Dia bukanlah kisah tentang hard GL yang sekarang disebut dengan istilah Yuri itu, melainkan soft GL yang lebih menitikberatkan pada kisah sismance yang romantis dan sweet.


Dan aku sendiri secara pribadi lebih menyukai genre seperti Class S ini, karena cerita dan unsur GL-nya lebih sopan, lebih halus, lebih sweet, lebih indah dan lebih menyentuh, tanpa memperlihatkan unsur vulgar sedikit pun.

Di sini aku tidak akan membeberkan bagaimana ceritanya secara panjang lebar karena akan sangat panjang tulisan ini. Jadi aku hanya menggambarkan secara garis besarnya saja di sini.


Selebihnya kalian bisa menonton sendiri anime-nya. Nanti kalian akan mengerti sendiri dan bisa lebih menikmati jalan ceritanya tanpa harus aku ceritakan di sini. Karena lebih asyik kalau nonton sendiri.

Intinya anime ini menceritakan kisah Yumi dan Sachiko semenjak Yumi di kelas satu sampai di kelas tiga, sampai Sachiko lulus dari SMU. Kisah mereka di sekolah, di rumah, di luar sekolah termasuk kegiatan-kegiatan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekolah.

Diselingi juga dengan kisah-kisah tentang ketiga orang Rosa, para en bouton dan petit soeur mereka masing-masing.

Marimite ini termasuk anime yang sukses dan cukup banyak penggemarnya, sehingga bisa dibuat sampai 4 season.


Secara keseluruhan, anime ini memiliki kisah dan visual yang indah dan tokoh-tokohnya digambar dengan sangat cantik. Di sini kita bisa menyaksikan karakter tokoh-tokohnya berkembang terus secara berkesinambungan. Lagu-lagunya juga sangat indah dan merdu. Saat mendengar lagunya yang di season 1 dan season 2 itu, hati bisa terasa nyaman dan damai.

Bagaimana? Menarik dan seru kan?

JUDUL:

MARIA-SAMA GA MITERU atau MARIA WATCHES OVER US.

Jenis: Anime.

Genre: Class S.

Tayang Di: TV Tokyo.

Tahun: 2004.

Terdiri Dari: 4 season.

Jumlah Episode:

Season 1 (13 episode @ 24 menit), Season 2 (13 episode @ 23 menit), Season 3 (5 episode @ 50 menit) dan Season 4 (13 episode @ 24 menit).

Produksi: Studio Deen.

Sutradara: Yukihiro Matsushita.

Skenario: Reiko Yoshida.

Bisa Ditonton Di:

Bstation atau Bilibili dot tv (english sub).

Note:

Season 4 ini baru menceritakan sampai light novel volume 27. Jadi sebenarnya masih ada 10 volume lagi yang belum dianimasikan, yaitu volume 28 sampai dengan volume 37.

Jadi berarti anime ini masih bisa dilanjutkan, jika mau.

Tokoh Utama:

Keluarga Mawar Merah (Rosa Chinensis’s Family):


Sachiko Osagawara:

Rosa Chinensis en bouton, adik kelas Yoko.

Sachiko sering digambarkan sebagai gadis yang dingin dan penyendiri tetapi kemudian menjadi sedikit lebih ceria setelah berteman dengan Yumi Fukuzawa. Sachiko mulai lebih banyak tersenyum dan ketawa yang membuat orang-orang menjadi terheran-heran.


Dia gadis yang keras dan tidak mudah menyerah pada perintah atau keputusan seniornya tanpa melakukan perlawanan. Namun, dia sepertinya gampang dibujuk oleh Yumi mengenai keputusannya. Jadi pada dasarnya, dia jarang berdebat dengan Yumi dibandingkan dengan seniornya mengenai kegiatan sekolah.

Sifat keras kepala dan selera humornya sepertinya diwarisi dari ayahnya, Tooru. Dia juga mewarisi ketegasan dan sikap anggunnya dari Sayako, ibunya.


Sachiko adalah gadis yang jujur dan tetap setia pada dirinya sendiri. Dia juga lugas dan langsung pada intinya. Dia secara alami akan mengatakan apa yang ada dalam pikirannya meskipun itu mungkin terdengar kasar, tetapi sebenarnya itu adalah sisi baik dari kepribadian Sachiko.

Meski pun begitu, ada kalanya ada beberapa hal yang dia simpan sendiri hingga waktu yang tepat tiba baru ia ungkapkan. Terkadang, dia sulit dibaca pikirannya, karena ekspresi wajahnya datar yang bahkan Yumi sendiri tidak bisa membaca apa yang ada di dalam pikirannya sepanjang waktu, tapi dia bisa membaca emosi Sachiko, meski tidak yakin di saat itu.


Kalah adalah hal yang paling dibenci oleh Sachiko. Dia juga membenci tempat tumbuhnya pohon sakura dan gingko tempat Shimako dan Yumi sering makan siang.

Dia membenci tempat keramaian dan meskipun dia tidak menyatakan, bahwa dia membenci musim panas, dia mengatakan bahwa cuaca panas tidak bisa bekerja sama dengan dirinya, sehingga menyebabkan dia lebih suka pergi ke vila saat musim panas.


Dia juga membenci orang yang berusaha mati-matian untuk memberikan coklat kepadanya saat hari Valentine, tapi Yumi adalah pengecualian. Dia juga membenci orang-orang yang palsu.

Dia cukup protektif terhadap Yumi bahkan dari orang lain. Ia tidak peduli dengan status sosialnya seperti yang terlihat di saat liburan musim panas di rumah liburan Ogasawara.


Dia mudah cemburu pada Sei setiap kali dia melihat Yumi merasa nyaman dan menikmati bersama Sei. Meskipun dia mungkin terdengar marah, dia menegur Sei atau Yumi untuk melepaskan rasa cemburunya. Kadang-kadang, dia menghindari situasi tersebut dan membuat alasan untuk pergi tetapi kenyataannya dia sangat cemburu. Juga ketika dia merasa malu, dia bertindak sedikit marah seperti yang dicatat oleh Yumi.

Dia tidak menyukai laki-laki. Tapi dia tidak membenci Yuuki, adik laki-laki dari Yumi. Dia juga telah menghilangkan kebenciannya pada Kashiwagi, tetapi pria lain seperti anggota OSIS Hanadera adalah kasus lain. Namun, setelah pertemuan dengan mereka, kebenciannya sepertinya mereda.


Dia juga acrophobia atau takut pada ketinggian. Rei telah memberi tahu Yumi bahwa ketika mereka melakukan karyawisata di mana mereka naik pesawat, Sachiko terus minum pil, makan, tidur, dan mengulangi siklus itu lagi. Namun ketakutannya pasti sudah teratasi sejak peristiwa di sekolah Hanadera tersebut.

Ketika dia melihat maskot panda berlari-lari di tengah kerumunan, Rei, Shimako, dan Yoshino sangat terkejut karena Sachiko dengan sigap menuruni tangga dua lantai tanpa ragu-ragu meskipun dia akrofobia hanya untuk bertemu dengan Yumi, yang mengenakan kostum panda itu. Yumi juga terkejut karena Onee-sama-nya (Sachiko) mengetahui bahwa yang ada di balik panda itu adalah Yumi tanpa melihat dan ragu sedikit pun juga.

Dia tidak mengetahui cara orang awam hidup sehari-hari seperti berbelanja atau makan di restoran cepat saji karena ia memang jarang bergaul dengan orang-orang di luar rumah dan sekolah.

Yumi Fukuzawa:

Petite Soeur dari Sachiko.

Di awal anime, Yumi adalah seorang gadis pemalu yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, sangat pemalu dan tidak yakin pada dirinya sendiri. Dia pertama kali bertemu Sachiko Ogasawara, bintang dari SMU Lillian di depan patung Bunda Maria dan di saat itu pita seragam Yumi dirapikan oleh Sachiko, yang membuat dirinya jadi salah tingkah.


Tsutako Takeshima (teman Yumi dari klub fotografi) mengambil foto lucu mereka berdua ini dan ingin memajangnya di festival sekolah. Tsutako meminta Yumi meminta izin pada Sachiko. Karakter lain sering berkomentar tentang bagaimana emosi Yumi selalu terlihat jelas di wajahnya.

Yumi sangat mengagumi dan memuja Sachiko. Ketika Touko muncul dan sering kelihatan bersama Sachiko, Yumi menjadi salah paham dan cemburu. Dikiranya Touko ingin merebut Sachiko-nya, padahal Touko itu adalah anak dari sanak famili Sachiko.


Setelah bergaul dengan Sachiko dan menjadi anggota dari Dewan Yamayuri, Yumi mulai berubah menjadi gadis yang percaya diri dan capable. Kepribadiannya juga menjadi lebih dewasa dan matang.

Dia siap menggantikan Sachiko untuk menjadi Rosa Chinensis generasi berikutnya.

Youko Mizuno:

Rosa Chinensis, kakak kelas Sachiko.


Touko Matsudaira:

Petite Soeur dari Yumi.


Keluarga Mawar Kuning (Rosa Foetida’s Family):

Eriko Torii:

Rosa Foetida, kakak kelas Rei.

Rei Hasekura:

Rosa Foetida en bouton, adik kelas Eriko.


Yoshino Shimazu:

Petite Soeur dari Rei yang juga saudara sepupunya.


Nana Arima:

Petite Soeur dari Yoshino.


Keluarga Mawar Putih (Rosa Gigantea’s Family):

Sei Sato:

Rosa Gigantea, kakak kelas Shimako.


Shimako Toudou:

Rosa Gigantea en bouton, adik kelas Sei.


Noriko Nijo:

Petite Soeur dari Shimako.



 

********

 

Sumber Foto: https://sogou.com


No comments:

Post a Comment