Menonton Toy Story 4 ibaratnya seperti menyaksikan kehidupan manusia di alam nyata. Bukankah yang dilukiskan dalam film animasi ini adalah cerminan atau gambaran dari kehidupan nyata dalam bermasyarakat. Cuma di film ini digambarkan terjadi di dalam dunia mainan. Sebenarnya sama saja. Fenomena seperti ini juga terjadi di dalam dunia manusia. Mungkin sebenarnya si pembuat film ingin menggambarkan fenomena yang terjadi di dalam dunia manusia, tapi lewat dunia mainan.
Fenomena apa?
Fenomena Habis
Manis Sepah Dibuang !
Kalau lagi butuh,
diperhatikan, dibaik-baikin, dihargai dan disayang. Akan tetapi kalau sudah
tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi, maka akan dicuekin, dibuang, dicampakkan
dan ditinggalkan. Ini bukan bicara tentang mainan loh, tetapi tentang manusia. Bukankah
di masyarakat kita memang ada fenomena seperti itu? Bukankah hal ini sering
terjadi di dalam kehidupan kita sehari-hari, terjadi di dunia kerja, terjadi di
dalam kehidupan bermasyarakat, terjadi di dalam pertemanan dan pergaulan?
Sepertinya memang begitu hukumnya, bukan?
Makanya, apa yang
dilakukan oleh Woody, mainan Sherif koboi yang berhati emas serasa mengetuk
hati kita, mampu menyentuh nurani kita, bahwa perilaku seperti ini sudah amat
langka dimiliki oleh umat manusia di dalam kehidupan nyata.
Perilaku seperti
apa yang ditunjukkan oleh Woody?
Kepedulian,
perhatian, simpati, tidak egois, rasa solider, kesetiakawanan, keprihatinan,
rasa iba terhadap sesama, helpful, murah hati...
Namanya juga film anak-anak. Tidak ada karakter yang benar-benar jahat. Memang kelakuan Gaby, boneka mainan berwujud anak perempuan itu agak menyebalkan dan tidak simpatik. Tapi ternyata di balik kelakuannya yang egois itu, ada alasan yang melatarbelakanginya. Dan itu cukup mengibakan. Penonton pun jadi berbalik menjadi kasihan.
Ada pula Forky, mainan berbentuk garpu yang minder dan selalu menganggap dirinya sampah. Tapi setelah bergaul dengan Woody, Forky berubah menjadi percaya diri.
Lalu teman lama Woody, Buzz si mainan astronot yang selalu melakukan apa yang diajari oleh Woody, yaitu hendaknya selalu mendengarkan kata hati, jikalau lagi bingung dan tidak bisa mengambil keputusan.
Semua karakter mainan yang ada di film ini, masing-masing memiliki peran untuk merefleksikan berbagai kondisi dan fenomena yang kerap terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi dengan melihat mainan-mainan ini beraksi, sama saja dengan kita melihat tingkah polah kita sendiri dalam kehidupan.
Toy Story 4 |
Namanya juga film anak-anak. Tidak ada karakter yang benar-benar jahat. Memang kelakuan Gaby, boneka mainan berwujud anak perempuan itu agak menyebalkan dan tidak simpatik. Tapi ternyata di balik kelakuannya yang egois itu, ada alasan yang melatarbelakanginya. Dan itu cukup mengibakan. Penonton pun jadi berbalik menjadi kasihan.
Ada pula Forky, mainan berbentuk garpu yang minder dan selalu menganggap dirinya sampah. Tapi setelah bergaul dengan Woody, Forky berubah menjadi percaya diri.
Lalu teman lama Woody, Buzz si mainan astronot yang selalu melakukan apa yang diajari oleh Woody, yaitu hendaknya selalu mendengarkan kata hati, jikalau lagi bingung dan tidak bisa mengambil keputusan.
Semua karakter mainan yang ada di film ini, masing-masing memiliki peran untuk merefleksikan berbagai kondisi dan fenomena yang kerap terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi dengan melihat mainan-mainan ini beraksi, sama saja dengan kita melihat tingkah polah kita sendiri dalam kehidupan.
S-Mov tidak akan
bercerita tentang kisah film ini. S-Mov hanya me-review film ini. Ada rasa haru
sehabis menonton film ini. Ternyata mainan juga butuh perhatian dan kasih
sayang. Sama ! Manusia juga begitu. Cuma bedanya yang manusia itu banyak
egoisnya dan itu tadi, perilaku Habis Manis Sepah Dibuang itu nyata banget di
dalam kehidupan bermasyarakat.
Ini adalah film
animasi anak-anak dengan dimensi luas yang patut diapresiasi, merupakan atribut
yang layak disematkan pada film ini. Dengan cerita yang apik, dengan voice
actor/actress yang bagus, dengan karakter mainan yang lucu, dengan penggarapan
yang detil, dan dengan unsur hiburan dan pendidikan yang seimbang.
Film yang bagus.
Very recommended untuk ditonton !
**********
Review : ****
Parameter Review:
***** : Hebat
**** : Bagus
*** : Menarik
** : Biasa-biasa saja
* : Jelek
No comments:
Post a Comment