Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday, December 16, 2019

Review Resensi Sinopsis Film Knives Out Mengungkap Misteri Kematian Novelis Miliuner

Daniel Craig Dalam Knives Out

Membaca novel misteri cerita detektif pembunuhan itu memang paling mengasyikkan. Para pembaca seakan dibawa menelusuri jejak si pembunuh dari awal hingga akhir misteri itu terungkap. Keasyikannya terletak pada proses penyelidikan atas fakta-fakta dan bukti-bukti yang ada dan yang berhasil dikumpulkan baik lewat hasil interogasi maupun penyelidikan sampai pada proses perangkaian dari semua fakta dan bukti yang ada menjadi sebuah kesimpulan akhir yang logis hingga kasus tersebut terungkap.

Untuk hal seperti ini, penulis cerita detektif misteri, Agatha Christie adalah jagonya. Silahkan baca karya-karya dari Novelis asal Inggris ini, kalian akan tahu sendiri bagaimana Beliau ini bisa sampai digelari sebagai Master Cerita Misteri Paling Populer Saat Ini. Semua Novel karya Beliau memiliki satu kesamaan, yaitu kita tidak pernah bisa menduga siapa pelakunya hingga halaman terakhir, karena Agatha Christie selalu menyimpan fakta-fakta penting yang tidak pernah Beliau ungkap sebelum novelnya habis dibaca. Selain pelakunya adalah orang yang tidak kita sangka-sangka, kelebihan lainnya dari Agatha Christie adalah, banyak twist yang melatarbelakangi motif dari sebuah pembunuhan yang tidak pernah bisa kita duga.
 

S-Mov adalah penggemar cerita-cerita Agatha Christie dan sudah membaca semua novel karya Beliau yang jumlahnya sekitar 80 judul yang mana sudah diterjemahkan semua ke dalam Bahasa Indonesia. Makanya, S-Mov senang sekali sekarang sineas Hollywood mulai suka mengadaptasi cerita Agatha Christie ke layar perak dan mulai ada yang intens membuat film cerita tentang misteri pembunuhan untuk layar bioskop. Walaupun tidak semua penonton menyukai genre ini, tapi film seperti ini mempunyai fanbase yang cukup banyak dan signifikan. Dan tak tertutup kemungkinan, jika orang-orang akan berbalik menyukai film seperti ini kalau sudah pernah menontonnya sekali.

Saat novel Murder On The Orient Express karya Agatha Christie diadaptasi ke layar perak tempo hari, terus terang ada beberapa hal yang kurang sesuai dengan ekspektasi dalam hal kepribadian dari tokoh Detektifnya, yaitu Hercule Poirot. Bisa disebut di sini, antara lain warna rambut Beliau yang pirang, bentuk kumis Beliau yang terlalu panjang dan lebay, Poirot yang terlalu gesit berlari ke sana-sini, yang suka cekakak-cekikik membaca buku cerita, yang terlalu melankolis mengenang foto dari mantan, yang kesemuanya ini tidak ada sebenarnya di dalam cerita aslinya. 
 

Karakter dan penampilan Poirot ini telah diubah sedemikian rupa sehingga tidak sesuai lagi dengan tokoh di novel aslinya. Hal ini terasa mengganggu. Poirot yang S-Mov kenal adalah sebuah pribadi yang amat resik, menyukai kebersihan dan  kerapian, berpenampilan necis dan rapi, berkumis tebal yang aneh tapi tidak lebay, berjalan menggunakan tongkat, berambut hitam tipis disemir mengkilap, tidak banyak bergerak dan tidak berpistol, Poirot tidak menikah, tidak punya keluarga, anak maupun kekasih (apalagi mantan), tidak melankolis, bersikap serius, sopan dan tidak sering tertawa, lebih banyak menghabiskan waktu dan aktivitasnya dengan berpikir, beranalisa, menginterogasi dan berbicara dengan saksi, melacak jejak dan fakta-fakta tersembunyi yang biasanya terluput oleh pihak polisi sendirian. Sedangkan untuk aktivitas penyelidikan yang memerlukan aksi-aksi fisik, Ia lebih suka memanfaatkan temannya, Kapten Hastings atau Polisi untuk melacak dan  mencari bukti-bukti baginya.

Kecewa memang, karena tokoh utama itu roh dari sebuah cerita, jadi semestinya dibuat sesuai dengan aslinya, jangan diubah-ubah seenaknya. Walau kecewa, senang juga bahwa genre seperti ini sudah mulai dilirik oleh sineas Hollywood untuk dibuatkan filmnya. Yah, Overall lumayan lah daripada tidak ada sama sekali.
 

Okay, kita kembali lagi tentang kisah Knives Out. Tadi S-Mov hanya ingin memberi gambaran saja, bahwa bagus tidaknya sebuah film misteri pembunuhan itu terletak pada, seberapa mudah kita dapat menebak siapa pelaku atau pembunuhnya. Semakin tidak tertebak atau terduga adalah semakin baik, menandakan film ini sudah berhasil. Kalau gambang tertebak, berarti filmnya jelek.

Kisah di film Knives Out itu sendiri cukup sederhana, sama sederhana dengan cerita di novel-novel Agatha Christie.

Seorang Novelis Miliuner Pengarang  cerita Detektif misteri berusia 85 tahun yang bernama Harlan Thrombey kedapatan tewas dengan leher tergorok di kamar tidurnya pada malam pesta reuni keluarga besar di rumahnya sendiri.
 
Seorang Detektif Swasta terkenal yang sering dimintai bantuan sebagai Konsultan Kriminalitas di Kepolisian lokal, Benoit Blance dimintai tolong untuk menyelidiki kasus ini oleh seseorang yang tak dikenal, apakah kasus ini kasus bunuh diri atau pembunuhan. Benoit dikirimi sepucuk amplop berisi sejumlah uang sebagai imbalan atas jasanya.
 
Knives Out

Karena tidak ada orang luar yang terlibat, tentu saja semua anggota keluarga jutawan tersebut menjadi tersangka semua. Apalagi mereka memiliki motif dan kesempatan untuk menjadi pelakunya. Ada yang mempunyai rahasia pribadi, ada yang sedang kesulitan finansial, ada yang sedang bermasalah dengan bisnis dan ada yang mengharapkan warisan. Satu kesamaan dari mereka, yaitu semuanya serakah dan kemaruk akan harta. Dengan kematian sang Jutawan, siapa yang akan mewarisi harta milik Beliau? Itulah yang hendak diselidiki oleh Sang Detektif.

Sepintas kelihatannya mudah, karena tidak ada orang luar yang terlibat. Tapi ternyata tidak segampang itu permasalahannya, karena tak lama setelah itu berjatuhan lagi seorang korban berikutnya.

Maka mampukah seorang Rian Johnson (Sang Sutradara) meramu dan menyajikan sebuah film drama misteri pembunuhan yang pelakunya tidak gampang ditebak?

Untuk memperoleh jawabannya, Anda harus menyaksikan filmnya dan coba Anda bandingkan dengan karya dari Agatha Christie !

Knives Out disutradarai dan ditulis skenario dan ceritanya oleh Rian Johnson. Bukan itu saja, Johnson juga ikut memproduseri film ini. 
 

Rian Johnson belum membuat banyak film, akan tetapi film-film karyanya sanggup mencuri perhatian karena unik. Karya-karyanya selalu mendapat apresiasi dari insan perfilman. Semenjak filmnya Looper mendapat review bagus dan sukses di peredaran, karirnya sebagai Sutradara langsung bersinar. Terbukti setelah itu Beliau direkrut menjadi Sutradara film Star Wars: The Last Jedi.

Knives Out merupakan proyek prestisius dari Johnson. Setelah Looper Beliau sudah ingin membuat film ini. Bahkan Johnson sudah membuat pernyataan, bahwa andaikata Knives Out sukses, Ia akan membuat film cerita misteri pembunuhan berikutnya dengan Detektif Benoit Blance. Tentu saja dengan kasus pembunuhan yang lain. Bahkan katanya, Ia sudah mempunyai ide baru untuk ceritanya. Boleh ditunggu...!

Baca juga Profil dari Rian Johnson di sini:
Profil Rian Johnson, Sutradara Yang Film-Filmnya Mulai Diperhitungkan 

Selain Rian Johnson, Ram Bergman juga bertindak sebagai Produser di bawah naungan bendera Media Rights Capital dan T-Street (Nama Rumah Produksi milik Johnson), sementara Lionsgate bertindak sebagai Distributor untuk film ini. Biaya produksi menghabiskan biaya sebesar USD 40 juta. Sampai tulisan ini dibuat, pemasukan sementara film ini sudah meraih USD 180 juta. Sukses buat Rian Johnson.

Bukan itu saja, film ini juga memperoleh nominasi dari ajang Golden Globe Awards 2019, untuk kategori Film Terbaik, Aktor Terbaik untuk Daniel Craig dan Aktris Terbaik untuk Ana De Armas.

Pengambilan gambar film ini berlangsung dari bulan Oktober 2018 dan selesai pada bulan Desember 2018, mengambil lokasi di Boston, Massachusetts, Easton, Marlborough, Natick, Wellesley, Maynard, Waltham dan Medfield.

Para Pemain di film ini antara lain:
 
Daniel Craig Sbg Detektif Benoit Blance

Daniel Craig sebagai Detektif Benoit Blance. Craig dikenal lewat franchise film James Bond, Casino Royale, Quantum Of Solace, Skyfall, Spectre dan yang coming soon No Time To Die di tahun 2021.

Baca juga Profil Daniel Craig di sini:
Profil Daniel Craig, Aktor Pemeran James Bond Terbanyak Di Hollywood 
 
Christopher Plummer Sbg Harlan Thrombey

Christopher Plummer sebagai Harlan Thrombey, Novelis Miliuner yang tewas. Plummer adalah Aktor gaek Kanada yang sudah eksis selama 6 dekade. Ia paling dikenal lewat peran Kapten Georg Von Trapp di film musikal lawas The Sound Of Music.
 
Chris Evans Sbg Hug Ransom Drysdale

Chris Evans sebagai Hugh Ransom Drysdale, cucu Harlan anak dari Linda dan Richard yang berandalan. Evans dikenal lewat peran Captain America di franchise Captain America dan The Avengers dari Marvel Cinematic Universe.
 
Ana De Armas Sbg Marta Cabrera

Ana De Armas sebagai Marta Cabrera, Perawat Pribadi Harlan. Ana adalah Aktris Kuba yang dikenal lewat film Knock Knock, Blade Runner 2049. Ana mendadak terkenal setelah menjadi nominator Aktris Terbaik Golden Globe Awards 2019 berkat film Knives Out.
 
Jamie Lee Curtis Sbg Linda Drysdale

Jamie Lee Curtis sebagai Linda Drysdale, Putri Sulung Harlan. Jamie adalah Aktris dan Pengarang Amerika yang dikenal lewat franchise film Halloween.
 
Don Johnson Sbg Richard Drysdale

Don Johnson sebagai Richard Drysdale, suami Linda. Johnson paling dikenal lewat serial Miami Vice.

Michael Shannon sebagai Walter Walt Thrombey, anak bungsu Harlan. Michael lebih sering bermain antagonis di film-filmnya. Film-filmnya antara lain, Take Shelter, The Shape Of Water dan serial Boardwalk Empire.

Toni Collette sebagai Joni Thrombey, menantu Harlan, Istri dari Neil, putra Harlan yang sudah meninggal. Toni adalah Aktris dan Musisi dari Australia.

Katherine Langford sebagai Megan Thrombey, cucu perempuan Harlan, putri dari Joni. Katherine adalah Aktris film dan televisi Amerika yang dikenal lewat serial 13 Reasons Why.

Jaeden Martell sebagai Jacob Thrombey, cucu Harlan putra dari Walter dan Donna. Jaeden adalah Aktor Amerika yang dikenal lewat film IT dan IT Chapter Two.

Edi Patterson sebagai Fran, Asisten Rumah Tangga Harlan. Edi adalah Aktris film dan televisi Amerika yang dikenal lewat serial Partners.

Riki Lindhome sebagai Donna Thrombey, Istri dari Walter. Riki adalah Aktris, Komedian dan Musisi Amerika yang dikenal lewat pertunjukan Garfunkel And Oates.

K. Callan sebagai Wanetta Great Nana Thrombey, Ibu dari Harlan. Callan adalah Aktris dan Penulis Amerika yang dikenal lewat serial Lois & Clark: The New Adventures Of Superman.

Frank Oz sebagai Alan Stevens, Pengacara Harlan. Frank adalah Aktor, Sutradara, Produser dan Kreator Boneka Muppet di The Muppet Show.

Lakeith Stanfield sebagai Letnan Detektif Elliot. Lakeith adalah Aktor film dan Rapper Amerika.

Ternyata dalam proses pembuatan Knives Out, Rian Johnson juga banyak mengambil referensi dari cerita Agatha Christie, antara lain Murder On The Orient Express, Death On The Nile, The Mirror Cracked dan  Evil Under The Sun, selain referensi dari film-film lainnya seperti The Last Of Sheila, Somethings A Foot, Murder By Death, The Private Eyes, Deathtrap, Clue dan Gosford Park.

Yang unik adalah pemilihan judul dari film ini. Ternyata judul Knives Out itu adalah judul dari sebuah lagu milik Radiohead di tahun 2001. Johnson adalah penggemar dari Radiohead. Beliau merasa judul ini cocok dipakai sebagai judul dari filmnya, walaupun lagu tersebut tidak ada hubungannya dengan cerita di film ini.

Yang unik juga dari Rian Johnson ini adalah beliau ini sangat piawai menggambarkan karakter dari tokoh-tokohnya hanya lewat bahasa gambar. Coba kita lihat di awal-awal film, bagaimana Beliau memperkenalkan karakter Harlan Thrombey hanya lewat pernak-pernik dekorasi di dalam rumah, melalui gelas minuman dan nuansa-nuansa di dalam rumah. Cuma dari sini saja, kita sudah tahu siapa itu Harlan Thrombey sebenarnya.

Dialog-dialog di dalam film ini tidak terlalu banyak juga bukan dialog-dialog yang panjang-panjang. Tidak ada kesan membosankan sama sekali dalam hal dialog. Di menit-menit pertama, penonton sudah disajikan sebuah adegan yang menegangkan. Alur cerita berjalan lancar dan runtun diselingi banyak adegan kilas balik. Jadi para penonton tidak boleh kehilangan konsentrasi karena kalau tidak fokus, bisa ketinggalan dalam mengikuti cerita.

Semua pemain bermain baik dengan peran masing-masing. Christopher Plummer menampilkan sosok seorang penguasa yang ditakuti. Jamie Lee Curtis Bossy dan sok kuasa. Don Johnson doyan selingkuh. Michael Shannon haus kedudukan. Toni Collette oportunis. Chris Evans berandalan. Jaeden Martell cuek. Katherine Langford diam-diam ngeganja. Persamaan dari mereka semua adalah sifat serakah.

Daniel Craig berhasil menghidupkan sebuah karakter Detektif baru bernama Benoit Blance. Agak tak biasa melihat Craig bermain sebagai Detektif, karena imej James Bond-nya masih melekat. Tapi segar juga melihat penampilan barunya ini. Detektif ini memang nyentrik. Dia membiarkan sang Polisi yang menginterogasi para saksi, sedangkan dia sendiri lebih banyak mendengarkan. Kebanyakan Detektif hebat itu memang agak nyentrik, seperti Hercule Poirot dan Sherlock Holmes contohnya. Tapi omong-omong, Craig menggunakan aksen apa yah saat bicara?

Yang paling mengesankan adalah Ana De Armas. Tadinya Aktris Kuba ini bukanlah siapa-siapa di Hollywood. S-Mov pernah menyaksikan film debut pertamanya di Hollywood, yaitu di film Knock Knock. Di sini Ana menjadi Cewe Liar yang mengganggu dan meneror Keanu Reeves yang sedang sendirian di rumah. Penampilannya di film itu sangat hot dan berani. Tak Disangka, selepas film itu tak lama kemudian Ana berhasil menyabet supporting role di film studio besar, yaitu di film Blade Runner 2049.  Setelah itu Ia mendapat peran di Knives Out sebagai Pemeran Utama. Tahun depan Ia menjadi Bond Girl di Film James Bond terbaru No Time To Die, dan sekarang Ia sudah menyabet nominator Aktris Terbaik di ajang Golden Globe Awards lewat Knives Out ini. Fantastis bukan?

Ana De Armas Sebagai Marta Cabrera

Ini menandakan bahwa Ana bukan Aktris kacangan yang hanya mengandalkan wajah cantik dan keberanian bermain esek-esek, melainkan Ia adalah Aktris berbakat yang bisa bersinar apabila diberi kesempatan bermain di film besar dengan peran yang menonjol. Selamat untuk Ana De Armas !

Lalu Chris Evans? S-Mov rasa di sini ada sedikit salah kasting. Imej Evans sebagai Captain America masih kuat melekat. Jadi rasanya Evans kurang cocok berperan sebagai Berandal. Terlalu keren dan elegan. Mesti memilih Aktor yang rada urakan penampilannya. Tapi mungkin Evans ingin melepaskan imejnya dengan mengambil peran lain yang bertolak belakang dengan perannya sebagai superhero. Gak apa-apa sih sebenarnya.

Tapi ada satu adegan yang S-Mov merasa sebaiknya tidak perlu ditayangkan, karena adegan ini merupakan spoiler dari cerita. Adegan apa, tidak bisa S-Mov ungkapkan di sini, kasihan bagi yang belum menonton. Tapi bagi yang sudah menonton, pasti tahu adegan ini.

Sayang sekali adegan ini ditayangkan juga. Akibatnya cukup mengganggu kenyamanan menonton. Karena cerita selanjutnya menjadi mudah ditebak. Sayang memang, karena S-Mov berharap cerita di film ini bisa dibuat sedemikian rupa seperti novel di Agatha Christie, di mana S-Mov tidak bisa menebak apa-apa !

Tapi di film ini masih bisa ditebak ! Itu sayangnya. Karena ada adegan tadi itu ! Kalau ditanya apa kekurangan dari film ini, yah, itu tadi ada adegan itu. Kalau tidak, film ini tidak akan bisa ditebak pelakunya sampai akhir film.

Sayang banget !

Situs Rotten Tomatoes memberikan rating sebesar 97% untuk film ini, dengan review positif untuk skenario, akting para pemain dan penyutradaraan untuk film ini. Selamat untuk Rian Johnson !

Sebagai penggemar cerita dan film Detektif Agatha Christie, S-Mov mengajak siapa saja untuk menonton film ini. Siapa tahu setelah menonton, kalian akan berbalik menyukai cerita detektif misteri. Dan bagi para penggemar setia film detektif model Agatha Christie, ayo, jangan melewatkan film ini.

Yuk, kita tebak ramai-ramai siapa pembunuhnya !
 
 
Note:
 
Sumber Foto: https://sogou.com 


********


Review : ***


Parameter Review:

*****     : Hebat
****       : Bagus
***         : Menarik
**           : Biasa-biasa saja
*             : Jelek




No comments:

Post a Comment