Drama BL mulai populer di kalangan penonton setelah diperkenalkan oleh negeri China lewat serangkaian drama-drama BL produksinya yang sukses dan populer.
Akan tetapi karena khawatir dampak drama BL bisa merusak generasi muda, maka pemerintah China lalu mengeluarkan keputusan melarang penayangan Drama BL baru-baru ini.
Akan tetapi pesona Drama BL sudah terlanjur melekat di hati dan memikat banyak pemirsa di berbagai negara di dunia, terutama di Asia.
Makanya sekarang negara-negara di Asia pada ramai-ramai memproduksi drama BL.
Lihat saja Drakor BL, J-Drama BL, Drathai BL, Drama BL Filipina mulai bertaburan di mana-mana. Semua ini dimulai dari Drachin BL yang menjadi pelopornya.
Masih untung di China, peraturan sensor di sana ketat, jadi drama BL bisa dikontrol secara ketat sehingga adegan-adegan percintaan sesama jenis tidak bisa ditayangkan kepada publik.
Drama BL Chasing The Light |
Akan tetapi di negara-negara Asia di atas? S-Mov yakin sistem penyensoran mereka pasti lebih longgar dan lebih terbuka daripada di China dan jika adegan-adegan seperti di atas tayang bebas, S-Mov juga takkan merasa heran.
S-Mov belum pernah menonton drama BL buatan negara-negara itu. Jadi S-Mov tak tahu bagaimana keadaannya. Mungkin bagi yang suka menonton drakor dan drathai di sini lebih tahu tentang hal ini.
Ya, beginilah dampak dari era globalisasi itu. Apa pun bisa dengan mudah dan cepatnya menyebar dan ditiru tak memandang baik atau pun buruk lagi.
Para produser akan siap-siap berdalih bahwa mereka membuat karena adanya permintaan pasar yang kuat.
Di China saja, para produser drama BL di sana masih ada yang terus berproduksi sambil mencari celah dan kesempatan agar produknya masih tetap bisa beredar dan mendatangkan keuntungan bagi mereka.
Bicara soal keuntungan, S-Mov jadi teringat dengan pepatah China yang berbunyi seperti ini yang menurut S-Mov adalah sungguh benar adanya.
Drama BL Chasing The Light |
Pepatah ini berbunyi demikian:
Bisnis Yang Berisiko Hukuman Pancung, Orang Masih Berani Lakukan, Tapi Bisnis Yang Merugi, Tak Seorang pun Sudi.
Jadi di sini keuntungan yang dipentingkan. Karena untungnya banyak maka tetap dilakukan.
S-Mov jadi teringat dengan peristiwa sekian tahun yang lalu.
Masih ingat kan kalian sama kasus vaksin palsu untuk balita yang menghebohkan di Indo beberapa tahun yang lalu itu?
Saat diinterogasi, pelakunya ditanya kenapa membuat vaksin palsu itu.
Pelakunya menjawab karena membuat vaksin palsu itu sangat menguntungkan !
Walaupun vaksin palsu yang dibuatnya bisa berdampak negatif di tubuh balita, tapi orang-orang ini tidak peduli. Di otaknya itu hanya berpikir bahwa bisnis vaksin palsu bisa menghasilkan keuntungan yang banyak bagi dirinya.
Demikianlah jika bisnis itu bisa menguntungkan dirinya, apa pun dampak buruknya bagi orang lain tidak penting lagi baginya...
Sumber Foto: https://sogou.com
********
No comments:
Post a Comment