Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, July 23, 2019

Review Resensi Sinopsis Film Hobbs & Shaw Spin Off Dari Film The Fast And The Furious Series Dengan Bintang Dwayne Johnson Dan Jason Statham

Hobbs & Shaw
 
Film Hobbs & Shaw atau Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw ini merupakan Spin Off dari Franchise Film The Fast And The Furious yang sampai sejauh ini sudah dibuat sampai jilid ke-8.

Memang sudah menjadi kebiasaan umum di Hollywood, bahwa apabila sebuah franchise film sukses besar, maka akan terus digali adakah karakter-karakter yang berpotensi akan sukses bila dibuatkan film solonya. 
 

 
Di dalam film The Fate Of The Furious atau Fast & Furious 8, perseteruan yang  unik antara kedua orang tokoh utama di dalam film tersebut, yakni Luke Hobbs dan Deckard Shaw rupanya cukup memancing antusiasme dan minat para fans terhadap seri ini dan film ini telah menghasilkan pemasukan lebih dari USD 1,2 milyar di seluruh dunia. Jadi jangan heran jika film Spin Off dari kedua orang tokoh ini langsung dibuatkan filmnya oleh pihak studio, biar aji mumpung.
 


Film ini bercerita tentang kerjasama antara agen federal Luke Hobbs dengan mantan kriminal yang bertobat, Deckard Shaw di dalam membekuk Brixton Lore, seorang mantan agen M16 yang berbalik menjadi pemimpin teroris. Tadinya Shaw enggan melakukan hal ini, tapi Ibunya Shaw, yaitu Magdalene membujuknya untuk membantu Hattie, saudara perempuan Shaw yang bekerja sebagai agen M16 yang mendapat tugas untuk menangkap Lore. Kebetulan Hattie juga menceritakan tugasnya ini kepada Hobbs. Sehingga kedua orang yang tadinya tidak pernah akur ini menjadi bertemu kembali dan tanpa disengaja, jadi bekerja sama lagi dalam sebuah misi yang sama.
 


Akan tetapi Brixton Lore, sang penjahat ini ternyata bukanlah orang biasa. Ia menguasai persenjataan biologis yang bisa dipakainya untuk memusnahkan umat manusia di seluruh dunia. Selain itu, Lore juga memiliki kekuatan super di dalam tubuhnya.

Mampukah Hobbs dan Shaw bekerjasama kembali dan menangkap kepala teroris ini? Saksikan saja nanti saat filmnya beredar pada tanggal 2 Agustus !



Film ini disutradarai oleh David Leitch, Sutradara film John Wick dan Deadpool 2 yang mantan aktor dan stuntman.

Luke Hobbs diperankan oleh Dwayne The Rock Johnson dan Deckard Shaw dimainkan oleh Jason Statham. Johnson dan Statham juga bertindak sebagai Produser atas film ini bersama dengan Chris Morgan dan Hiram Garcia. Dwayne Johnson adalah aktor A List Hollywood yang laris bermain film, yang mana semua filmnya selalu box office di seluruh dunia. Sedangkan Jason Statham adalah aktor laga film kelas B yang sekarang naik tingkat menjadi aktor laga kelas A karena kesuksesan film-filmnya akhir-akhir ini.
 
Dwayne Johnson Sbg Luke Hobbs
 
Jason Statham Sbg Deckard Shaw

Baca Profil Dwayne Johnson di sini:
Profil Dwayne Johnson: Aktor Laga Terkenal Hollywood Yang Mantan Pegulat Profesional WWE 

Baca juga Profil Jason Statham di sini:
Profil Jason Statham: Aktor Laga Kelas A Hollywood Yang Mantan Atlet 
 
Idris Elba Sbg Brixton Lore

Brixton Lore, sang penjahat diperankan oleh aktor Idris Elba, aktor watak berkulit hitam yang juga bisa bermain sebagai antagonis. Elba kita kenal di film Thor sebagai Heimdall dan di film Mandela: Long Walk To Freedom sebagai Nelson Mandela.
 
Vanessa Kirby Sbg Hattie Shaw

Aktris Inggris, Vanessa Kirby sebagai Hattie Shaw, saudara perempuan dari Deckard Shaw.

Aktris lawas Inggris, Hellen Mirren sebagai Magdalene Shaw, Ibu dari Deckard dan Hattie.
 


Skenario film ini ditulis oleh Chris Morgan dan Drew Pierce. Chris Morgan merupakan langganan penulis skenario untuk franchise film The Fast And The Furious.

Pengambilan gambar film ini dilakukan di London, Glasgow, Yorkshire dan sisanya di Shepperton Studios pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Januari 2019.

Akankah film Hobbs & Shaw sesukses film induknya The Fast And The Furious Series? Kita lihat saja nanti hasilnya !
 

Spin Off Dari The Fast And The Furious Series Yang Seru Dan Keren

Semula S-Mov merasa Film Spin Off ini hanya merupakan sebuah proyek aji mumpung saja yang dibuat hanya sekedar untuk menebeng kesuksesan dari franchise The Fast And The Furious Series dan semata-mata dibuat untuk meraup pundi-pundi dolar saja, akan tetapi setelah menyaksikan sendiri filmnya, pandanganku berubah, karena ternyata film spin off ini tidak mengecewakan dan jauh melebihi ekspetasinya, bahwa film ini memang dibuat dan direncanakan secara matang demi mengembangkan franchise film induknya dengan tujuan untuk memuaskan para penggemar dari seri ini.

Film ini sangat seru dan penuh dengan adegan aksi yang keren-keren dan memukau namun sangat berbahaya. Dilengkapi dengan gadget dan kendaraan-kendaraan yang super modern nan canggih. Seperti biasa, aksi kebut-kebutan dan kejar-kejaran antara para jagoan dan penjahatnya selalu dibuat dengan amat seru dan mendebarkan. Banyak adegan kejar-kejaran yang spetakuler, bahkan cenderung tak masuk di akal diperagakan di sepanjang film ini. Biar tidak masuk di akal pun penonton tak ada yang memprotes, karena memang inilah pengalaman yang ditunggu-tunggu dan diharap-harapkan. Bukan begitu, penonton?


Ada tercatat beberapa adegan aksi yang keren di film ini, yaitu aksi kejar-kejaran mobil McLaren milik Deckard Shaw dengan motor Brixton Lore di jalanan kota, aksi kejar-kejaran mobil dan helikopter di atas jurang di Pulau Samoa, aksi kejar-kejaran mobil di markas Brixton Lore, aksi kejar-kejaran di luar kaca gedung pencakar langit serta beberapa aksi individual akrobatik dari Brixton Lore di atas sepeda motornya. 

Seperti biasa kedua karakter jagoan di film ini memang sudah dikenal tidak pernah bisa akur satu sama lainnya. Yang menarik adalah mereka harus tetap bekerja sama dalam satu misi yang sama. Maka dalam setiap kesempatan pun, mereka masih tetap bersiteru, saling menghina, mengejek, menyindir dan menyinyiri sesama partnernya. Tapi toh walaupun begitu,  mereka masih tetap profesional, bahwa tugas tetap harus diutamakan, yaitu menangkap gembong teroris yang berbahaya bagi keamanan umat manusia di seluruh dunia. Dan Dwayne Johnson dan Jason Statham sudah berhasil menunaikan tugasnya dengan baik sebagai agen Hobbs yang kasar dan sangar dan eks kriminil Shaw yang angkuh dan nyentrik.


Pujian layak disematkan pada diri Vanessa Kirby yang berperan sebagai Hattie Shaw, adik perempuan dari Deckard Shaw. Sebelumnya Vanessa Kirby adalah aktris drama dan juga model Inggris. Di sini Vanessa harus bermain sebagai agen wanita M16 yang tangguh dan jago bela diri. Vanessa berhasil menampilkan sosok Hattie Shaw yang berani, kuat dan tangguh. Penampilan Vanessa di film ini amat gesit dan keren, dengan aksi-aksinya yang sangat berbahaya, yang entah dilakukannya sendiri atau lewat stunt girl pengganti. Jika benar dilakukannya sendiri, bagi seorang aktris drama, tentu butuh perjuangan dan pengorbanan yang amat besar untuk bisa melakoni karakter dari seorang agen wanita M16. Lain halnya dengan Dwayne Johnson dan Jason Statham, adegan-adegan  aksi yang berbahaya sudah biasa bagi mereka. Karena kedua orang aktor laga ini sudah kenyang melakoni aksi-aksi yang berbahaya di dalam film-film mereka sebelumnya.


Penampilan Idris Elba sebagai Brixton Lore, Villain sekaligus Cyborg di film ini juga cukup lumayan. Elba adalah aktor watak berkulit hitam yang prestasinya cukup menonjol di Hollywood. Ia cukup pantas menjadi villain, karena wajahnya cukup mendukung untuk itu. Dulu ada rumor Ia mau digadang menjadi James Bond berkulit hitam. Untung saja ini tidak jadi dilakukan. Mana pantas James Bond diperankan oleh aktor berkulit hitam? Yang benar saja. Lihat saja film Fantastic Four yang terakhir yang ternyata jeblok di pasaran, salah satu alasannya karena Johnny Storm diperankan oleh aktor berkulit hitam. Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi para pembuat film di Hollywood,  untuk tidak seenak-enaknya melakukan penggantian ras untuk karakter-karakter  di cerita aslinya.

Pujian juga layak disematkan kepada diri David Leitch, sang Sutradara film ini. Leitch mulai dikenal semenjak membuat film John Wick, film aksi dengan bintang Keanu Reeves yang penuh dengan adegan tembak-tembakan yang brutal. Walaupun portfolionya sebagai Sutradara masih belum begitu banyak, akan tetapi portfolio Leitch sebagai mantan Stuntman dan Sutradara Unit Kedua sudah cukup banyak. Jadi jangan heran kalau di film ini, banyak terdapat adegan yang berbahaya dan mendebarkan. Maklum saja karena yang membuat itu seorang mantan Stuntman. 



Film ini juga diramaikan oleh aktris gaek peraih Academy Awards, Helen Mirren sebagai Ibu Deckard Shaw, Magdalene Shaw. Treatment mengundang aktris gaek untuk meramaikan film aksi kelihatannya menjadi trend di film Hollywood sekarang. Contohnya kita bisa melihat, misalnya Judy Dench sebagai M di franchise film James Bond, Marisa Tomei sebagai Bibi May di film Spider-Man. Fenomena ini kelihatannya cukup berhasil dan nyatanya disukai oleh penonton.

Di film ini juga ada penampilan cameo dari Ryan Reynolds dan Kevin Hart. Ryan Reynolds sebagai Locke, orang yang merekrut Agent Hobbs yang di akhir film menyisakan sebuah tanda tanya besar. Sepertinya Reynolds masih tidak bisa melepaskan diri dari karakter Deadpool-nya itu. Terbukti gaya-gaya bicara Deadpool masih terbawa-bawa di film ini. Sedangkan penampilan Aktor Komedi, Kevin Hart sebagai Dinkley, seorang Air Marshal yang membantu Hobbs & Shaw di dalam misinya turut menyegarkan cerita.


Kita juga bisa menyaksikan serangkaian pemandangan alam di Pulau Samoa, salah sebuah pulau di kepulauan Polynesia di selatan Samudera Pasifik, yaitu kampung halaman dari Luke Hobbs. Di lokasi inilah yang menjadi tempat pertarungan terakhir antara sang jagoan dengan villain-nya, yang menjadi tempat penentuan kalah dan menang dari sebuah pertarungan.

Kalau film ini sukses besar, rasanya sekuelnya akan terus dibuat. Dan S-Mov yakin itu tidak akan lama lagi, setidaknya dua tahun lagi mungkin, mengingat akhir film yang menyisakan sebuah tanda tanya. Ya, kenapa tidak? 

 

Note:

Sumber Foto: https://sogou.com

 

**********

Review : ****

Parameter Review:

*****     : Hebat

****       : Bagus

***         : Menarik

**           : Biasa-biasa saja

*             : Jelek

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 
 
 











No comments:

Post a Comment