Search This Blog:

Select Language To Translate Articles Here:

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Tuesday, August 20, 2019

Review Resensi Sinopsis Film Gundala Film Superhero Pembuka Jagat Sinema Bumi Langit Jilid Satu

Gundala

Kalau Marvel Studios memiliki Marvel Cinematic Universe (MCU) dan DC Comics memiliki Detective Comics Extended Universe (DCEU), maka Indonesia juga tidak mau kalah, karena sekarang sudah hadir Jagat Sinema Bumi Langit yang digagas oleh Bumi Langit Studios. Dan mulai sekarang, kita sudah bisa menyaksikan film-film Superhero Indonesia beraksi di layar bioskop.

Kata siapa Indonesia tidak memiliki Pahlawan Super? Komik-komik Superhero Indonesia pernah ngetop dan berjaya pada tahun 1970-an. Siapa yang tidak kenal dengan Alm. Hasmi, nama beken dari Harya Suraminata? Komikus asal Yogyakarta, pencipta komik superhero bernama Maza dan Gundala. Atau Wid Ns, nama beken dari Alm. Widodo Noor Slamet yang juga rekan seprofesi Hasmi, pencipta superhero Godam dan Aquanus? Era tahun 1970-an merupakan masa-masa kejayaan dari komik Indonesia. Sayang, keperkasaan komik superhero Indonesia tidak bertahan lama, karena begitu memasuki tahun 1980-an, perlahan tapi pasti, komik-komik superhero Indonesia mulai meredup, tergilas oleh kepopuleran dan kedigdayaan komik-komik Jepang yang lebih dikenal dengan nama Manga.
 
Gundala

Rupanya komik-komik superhero dari Amerika telah menjadi sumber ilham bagi para komikus Indonesia. Mereka pun terinspirasi untuk menciptakan tokoh-tokoh superhero asli dari Indonesia yang memiliki kekuatan super yang tak kalah tinggi dibandingkan dengan superhero dari Marvel atau pun DC. Sehingga lahirlah Gundala, Sang Putra Petir, Godam Sang Manusia Baja, Maza dengan Jin Kartubi-nya, Aquanus, Pangeran Mlaar, Laba-Laba Merah, Macan Kumbang, Rado, Godot, Guntur, dsb. Andaikata Hasmi dan Wid Ns. masih hidup, Beliau tentu akan bangga melihat komik superhero ciptaan mereka sekarang sudah dibuat menjadi film layar lebar bahkan sudah menjadi bagian dari sebuah jagat sinema.

Lalu, siapakah Gundala itu?
 
Gundala

Di dalam komiknya, Gundala itu nama aslinya adalah Sancaka, seorang Ilmuwan yang sedang melakukan eksperimen serum anti petir. Dalam suatu peristiwa yang tak terduga, Sancaka terkena sambaran petir. Saat Ia koma, Ia ditarik ke planet lain oleh sebuah kekuatan. Di sana Ia diangkat anak oleh Raja Kronz, Raja Kerajaan Petir, dan memperoleh kekuatan super, bisa mengeluarkan petir dari kedua telapak tangannya. Sancaka, sebagai Gundala juga mampu berlari secepat angin yang Ia warisi dari Raja Taifun dari Kerajaan Bayu. Setelah Ia memperoleh kekuatan super, Sancaka lalu menjadi Gundala, pahlawan super yang siap membela kebenaran dan keadilan, memberantas segala kejahatan dan melindungi yang lemah.
 
Gundala

Gundala merupakan film superhero pertama dalam Jagat Sinema Bumi Langit yang berhasil dikembangkan oleh Bumi Langit Studios. Jagat Sinema Bumi Langit merupakan serangkaian proyek film-film superhero produksi asli dari Indonesia yang ceritanya diadaptasi dari serangkaian komik pahlawan super hasil karya dari komikus terkenal Indonesia.
 
Gundala

Komik Gundala sendiri aslinya terdiri dari 23 judul. Dibuat pertama kali pada tahun 1969 dan berakhir pada tahun 1982. Judul-judulnya adalah sbb.:
  • Gundala Putra Petir (1969)
  • Perhitungan di Planet Covox (1969)
  • Dokumen Candi Hantu (1969)  
  • Operasi Goa Siluman (1969)
  • The Trouble! (Kerusuhan) (1969)
  • Tantangan Bagi Gundala (1969) 
  •  Panik (1970)
  • Kunci Petaka (1970).
  • Godam vs. Gundala (1971)
  • Bentrok Jago-jago Dunia (1971
  • Gundala Jatuh Cinta (1972)
  • Bernapas Dalam Lumpur (1973)
  • Gundala Cuci Nama (1974)
  • 1.000 Pendekar (1974)
  • Dr. Jaka dan Ki Wilawuk (1975)
  • Gundala Sampai Ajal (1976).
  • Pangkalan Pemusnah Bumi (1977)
  • Pengantin Buat Gundala (1977)
  • Bulan Madu di Planet Kuning (1978) 
  •  Lembah Tanah Kudus (1979) 
  •  Gundala Sang Senapati (1979)
  • Istana Pelari (1980) 
  •  Surat dari Akherat (1982)
Gambar Gundala Di Komik
 
Pada tahun 1981, PT. Cancer Mas Film pernah membuat Film Gundala dengan judul Gundala Putra Petir dengan Teddy Purba sebagai Gundala dan Lilik Sudjio sebagai Sutradaranya. Jadi setelah 38 tahun kemudian, Film Gundala kembali di-remake ulang.

Gundala diproduksi oleh Bumi Langit Studios, Screenplay Films dan Legacy Pictures dengan trio Produser Sukhdev Singh, Wicky V. Olindo dan Bismarka Kurniawan. 
 
Alm Hasmi Pencipta Dan Pengarang Komik Gundala

Film Gundala versi baru ini menceritakan masa muda dari Sancaka saat Ia masih anak-anak sampai dengan Ia menjadi Gundala. Setelah Ia disambar petir dan memperoleh kekuatan super, Sancaka memutuskan untuk menjadi Gundala demi membela kebenaran dan keadilan di kota Jakarta. Dalam usahanya ini, Ia dibantu oleh Wulan alias Merpati.

Di dalam film ini, Gundala akan berhadapan dengan Pengkor (Bront Palarae), musuh bebuyutan Gundala yang terkenal dalam komik.


Penyutradaraan film ini dipercayakan kepada Joko Anwar yang sekaligus juga menulis skenario film ini. Joko Anwar adalah Sutradara dan Penulis Skenario yang rekam jejaknya sudah diakui oleh insan perfilman di Indonesia. Film-film karya Joko Anwar yang terkenal antara lain Pengabdi Setan dan Pintu Terlarang.
 
Abimana Aryasatya Sbg Sancaka Gundala

Sancaka atau Gundala diperankan oleh Abimana Aryasatya, aktor yang terkenal dengan perannya sebagai Dono di  film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.

Pemenang Aktris Terbaik Festival Film Indonesia tahun 2015, Tara Basro, sebagai Wulan atau Merpati.

Bront Palarae, aktor, penulis skenario dan Sutradara asal Malaysia sebagai Pengkor, musuh Gundala.

Ario Bayu, Aktor yang terkenal di Film Laskar Pelangi sebagai Ghazul, musuh Gundala yang kedua.

Rio Dewanto sebagai Ayah Sancaka dan Marissa Anita sebagai Ibu Sancaka.

Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka kecil.

Asmara Abigail sebagai Desti Nikita. 
 
Hannah Al Rashid sebagai Camar. 
 
Lukman Sardi sebagai Ridwan Bahri. 
 
Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar. 
 
Pevita Pearce sebagai Sri Asih dan 
 
Chelsea Islan sebagai Tira.
 
Gundala

Proses pembuatan film ini menghabiskan waktu selama 2 tahun dan melibatkan sebanyak 1.800 pemain.

Pengambilan gambar film ini dilakukan di 70 lokasi berbeda, termasuk di Jakarta, Cilegon, Purwakarta dan berlangsung mulai awal bulan September 2018 sampai dengan akhir bulan Oktober 2018.

Terus terang selama hidup, S-Mov cuma pernah nonton film bioskop Indonesia 2 kali aja, yaitu film The Raid 1 & 2 dan film ini.

S-Mov nonton The Raid karena film Indonesia ini box office di dunia.

Dan S-Mov nonton film superhero ini, karena dulu S-Mov suka baca komik Indonesia, terutama komik superhero.

Jadi S-Mov tak asing lagi dengan karakter superhero from Indonesia, kayak Godam, Gundala, Maza, Aquanus, Pangeran Mlaar, dll.

Jadi saat film ini dirilis, S-Mov benar-benar penasaran kepingin nonton.

Film ini tidak dibuat benar-benar persis seperti di komik aslinya.

Alur ceritanya tidak sama, kostumnya juga jauh berbeda. Adegan actionnya juga tidak sebanyak di komik. Mungkin Sutradara lebih menitikberatkan tentang kisah asal usul dan latarbelakang dari sang superhero berkekuatan petir ini.

 
Mari kita dukung superhero produk dalam negeri dengan menonton filmnya di bioskop!
 
Note:
 
Sumber Foto: https://google.com


********



No comments:

Post a Comment